JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), berhasil memenuhi target survei seismik dua dimensi untuk penemuan sumber cadangan minyak yang baru. Selanjutnya, perusahaan akan mengebor tiga sumur eksplorasi yang direncanakan tuntas sebelum tutup tahun ini.
"Tiga sumur eksplorasi tersebut ada di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Sulawesi. Dari pengeboran enam sumur eksplorasi yang sudah kami laksanakan, ada tambahan sumber daya sebanyak 12,96 juta barel setara minyak," kata Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam siaran pers, Senin (22/10/2018).
Selain merampungkan survei seismik dua dimensi, lanjut Nanang, pihaknya juga sedang mengerjakan survei seismik tiga dimensi dengan luas mencapai 344 kilometer persegi. Kegiatan eksplorasi tersebut sebagai upaya untuk menaikkan produksi minyak dan gas bumi Pertamina EP.
"Saat ini, produksi minyak Pertamina EP sebanyak 77.869 barel per hari dan produksi gas bumi sebanyak 1,022 juta standar kaki kubik per hari," ucap Nanang.
Terkait produksi minyak nasional, beberapa waktu lalu Komisi VII DPR menyoroti target yang belum tercapai. Produksi siap jual (lifting) minyak semester I-2018 baru sebanyak 771.000 barel per hari. Adapun lifting gas bumi di periode yang sama sebesar 1,152 juta barel setara minyak per hari.
Capaian itu masih lebih rendah dari target APBN 2018 yang masing-masing 800.000 barel per hari untuk minyak dan 1,2 juta barel setara minyak per hari untuk gas bumi.
”Di masa mendatang, kebutuhan migas Indonesia akan banyak mengandalkan impor. Hal ini tentu tidak baik untuk ketahanan energi nasional. Padahal, ada potensi menaikkan produksi dengan kerja keras dan konsistensi kebijakan demi investasi yang lebih menarik,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Partai Gerindra Gus Irawan Pasaribu.