JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah merangkum dan menyatukan program dan kebijakan sebagai komitmen dalam konferensi kelautan Our Ocean Conference 2018. Rangkuman itu akan dipaparkan dalam konferensi untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam isu kelautan dan kemaritiman.
Konferensi ini merupakan konferensi internasional di bidang kelautan dan perikanan yang diadakan setahun sekali sejak 2014. Tahun ini, Our Ocean Conference digelar di Bali, 29-30 Oktober.
”Kami sudah siap, tinggal pelaksanaan,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin (22/10/2018).
Dalam empat kali penyelenggaraan Our Ocean Conference, ada 633 komitmen di bidang polusi kelautan, area lindung kelautan, perlindungan maritim, perubahan iklim, perikanan berkelanjutan, dan ekonomi biru berkelanjutan.
”Indonesia telah menjadi pemimpin dalam isu-isu tersebut, terutama terkait area lindung kelautan,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi saat dihubungi, Senin.
Saat ini, pemerintah merangkum dan menyatukan program dan kebijakan dari sejumlah kementerian dan lembaga. ”Kami juga akan merunutnya dari segi dampak program dan kebijakan tersebut,” kata Brahmantya.
Hal yang kemungkinan dipaparkan adalah program minapadi sebagai kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Organisasi Pangan dan Agrikultur (FAO). Program ini bertujuan meningkatkan produksi ikan dalam negeri. Target areanya seluas 960 hektar pada 2019 dengan anggaran 800.000 dollar AS.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim, kebijakan penegakan hukum di laut dapat diunggulkan. Penegakan hukum itu menindak kapal-kapal asing yang beraktivitas di perairan Indonesia.
Namun, Halim berpendapat, penguatan usaha perikanan nasional masih perlu dibenahi.
Kepercayaan
Kemarin digelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor terkait kesiapan penyelenggaraan Our Ocean Conference. Dalam rapat terbatas itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya agar konferensi itu terselenggara dengan baik.
Sebab, penyelenggaraan ini juga sebagai bagian dari upaya membangun kepercayaan dunia kepada Indonesia.
Presiden, dalam pengantar rapat terbatas tersebut, mengemukakan, konferensi ini mestinya dimanfaatkan untuk kepentingan nasional Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan, dalam konferensi kelautan ini akan dibahas sejumlah isu, yakni area konservasi laut, polusi laut, keamanan maritim, perubahan iklim, dan perikanan berkelanjutan.
Diharapkan, semua negara berkomitmen menyiapkan perikanan yang berkelanjutan.