GRESIK, KOMPAS - PT Petrokimia Gresik dinilai membuktikan komitmen dan prestasi yang luar biasa dalam menerapkan dan menghasilkan produk sesuai standar. Itu berbuah penghargaan SNI Award dengan predikat platinum.
Dalam kunjungan industri bersama peserta Indonesia Quality Expo dan media massa, di PT Petrokimia Gresik(PG), Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya, Sabtu (27/10/2018) menyebutkan. SNI Award adalah penghargaan tertinggi kepada perusahaan atau organisasi yang dinilai paling baik dan konsisten dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Diraihnya SNI Award tentu sangat menguntungkan buat perusahaan.
“Kami yakin, kepercayaan konsumen terhadap produk Petrokimia semakin meningkat. Dengan pengelolaan perusahaan yang baik dan efisien, produk-produk Petrokimia semakin diterima pasar dalam negeri dan laku dijual di pasar internasional,” ujar Bambang.
BSN ikut bangga terhadap PG dan berharap perusahaan-perusahaan lain terutama di Gresik, bisa meniru kesuksesan PG dalam menerapkan SNI. Ia menyebut saat ini ada 74 perusahaan penerap SNI di Gresik. "Indonesiai harus bisa memiliki produk-produk yang unggul, aman, dan berdaya saing sehingga bisa bangga di hadapan negara-negara lain,” paparnya.
Menurut Bambang, capaian Petro dalam menerapkan SNI bisa jadi model bagaimana membangun kepercayaan masyarakat yang melek mutu. Itu bisa mendukung secara berkelanjutan pada bisnis yang dijalankan
dan mendorong efisiensi. "Penerapan SNI dan inovasi sangat signifikan," kata Bambang.
.Direktur Teknik dan Pengembangan PT PG Arif Fauzan, mengatakan, SNI Award adalah sebuah penghargaan yang mencerminkan komitmen seluruh karyawan dalam membangun budaya mutu dan menciptakan produk berkualitas. Perusahaan berkepentingan terhadap penerapan SNI dalam produksi dan peningkatan kualitas produk. "Perusahaan berkomitmen memproduksi pupuk dan non pupuk sesuai SNI untuk memenuhi target pemasaran dengan tetap memperhatikan efisiensi dan produktivitas,” katanya.
Penerapan SNI, kata Arif, akan membantu penjualan komersial dengan mengandalkan kualitas produk yang prima. Hal itu juga untuk mengantisipasi ketatnya persaingan harga termasuk menghadapi impor dengan kondisi eksternal yang semakin dinamis.
Hasil nyata yang tampak adalah meningkatnya penjualan ekspor pada 2017 sebesar 100 persen dibandingkan tahun 2016. Dampak lain dari SNI adalah penjualan gypsum untuk produk non pupuk. Sejak diterbitkan tahun 2016 kuantum penjualan meningkat menjadi 20 persen pada tahun 2017 dengan konsumen terbesar adalah industri semen baik perusahaan dalam negeri maupun multi nasional.
Capaian itu merupakan indikasi dari kepercayaan konsumen terhadap produk PT Petrokimia Gresik yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah keluhan terhadap produk. Petrokimia Gresik menerapkan SNI yang bersifat wajib maupun sukarela untuk 21 produk Petrokimia Gresik.
Arif Fauzan berpendapat SNI menguntungkan konsumen, kualitas barang terjamin, konsumen semaki yakin. "Produk kami pun bisa diterima di Filipina dan India." tuturnya.
Kinerja dan inovasi perusahaan berbuah penghargaan. Pada 2016 ada 53 penghargaan, 2017 sebanyak 105 penghargaan dan 2018 hingga saat ini mencapai 95 penghargasn baik, nasional, Asia Pasifik dan Internasional.
Direktur Produksi PT PG I Ketut Rusnaya menambahkan saat ini PG bisa memproduksi pupuk, benih, pestisida hingga 10 juta ton setahun. Produk NPK sebanyak 2,7 juta ton adalah yang terbesar di Asia Tenggara.
PG memiliki luas areal 530 hektar, terdiri dari 31 pabrik, 17 diantaranya memproduksi pupuk dan 14 pabrik non pupuk. Total produksi pupuk 5,010 juta ton sedangkan non pupuk sebanyak 3,9 juta ton. PG pada 2017 mengekspor 274.374 NPK.
Tahun ini diharapkan nilai eskpor ke Filiphina dan India meningkat. "Setiap produk yang kami hasilkab sudah melalui riset, uji laboratorium, uji formulasi, uji rumah kaca, uji lapang, izin edar, hingga peluncuran produk