JAKARTA, KOMPAS Ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan korporasi dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, memberdayakan masyarakat dan mendorong perekonomian desa secara berkelanjutan menjadi pilihan yang strategis.
Adapun sektor atau bidang kegiatannya beraneka ragam, antara lain pariwisata dan wirausaha.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso menjelaskan, Pegadaian memilih balai ekonomi desa (balkondes) sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Alasannya, berpartisipasi meningkatkan jumlah wisatawan.
Balai Ekonomi Desa yang didorong Pegadaian ada di sekitar destinasi wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Balkondes berupa desa wisata diyakini dapat meningkatkan perekonomian desa. "Desa wisata dapat menjadi kekuatan ekonomi tak kasat mata Indonesia," kata Sunarso.
Menurut data Badan Pusat Statistik yang dikutip Senin (29/10/2108), ada 10,58 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari-Agustus 2018.
Sektor pariwisata juga dibidik PT Bank Central Asia Tbk dalam memberdayakan masyarakat. BCA mengembangkan pariwisata berbasis potensi desa dan masyarakat. Sejak 2012, sudah ada 12 desa binaan BCA mengusung konsep itu. Desa itu antara lain ada di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Vice President Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati, mengatakan, BCA melatih dan mendampingi komunitas dalam menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat desa setempat. Pelatihan bagi pengelola desa wisata, antara lain, soal perencanaan pengembangan ekonomi desa dan pelayanan untuk tamu.
Inge menambahkan, dari kegiatan ini, BCA berharap ada nasabah baru yang memanfaatkan layanan perbankan secara maksimal. Termasuk, jika pengelola desa wisata sudah mandiri, bisa menjadi debitur kredit BCA.
Wirausaha
PT Adaro Energy Tbk melatih santri dari sejumlah pondok pesantren di Kalimantan Selatan. Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira menyebutkan, pelatihan kewirausahaan bagi santri itu di antaranya budidaya lele, budidaya tanaman hidroponik, dan membuat makanan ringan dalam kemasan.
"Pelatihan dan pendampingan diberikan tim dari Adaro maupun dari usaha kecil menengah binaan Adaro yang sudah sukses,” kata Nadira.
Sementara, PT Astra International Tbk mengintegrasikan empat pilar dalam program kontribusi sosial yang berkelanjutan melalui Kampung Berseri Astra.
"Empat pilar tersebut adalah kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan," kata Head Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto.
Boy menegaskan, Astra tidak memberikan uang tunai atau dana. Namun, memberikan pelatihan dan peralatan. (JUD/HEN/CAS/APO)