Luc Mayrand: Merealisasikan Imajinasi Tanpa Batas
Siapa yang tidak mengenal tokoh kartun legendaris Mickey Mouse? Karakter tersebut adalah maskot dari The Walt Disney Company, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang media dan hiburan.
Didirikan oleh Walt Disney dan Roy O Disney pada 1923, perusahaan tersebut telah memberi warna kehidupan kepada jutaan warga dunia. Kini, Disney menjadi semakin terkenal dengan produksi film animasi dan pahlawan super, program televisi, dan tentu saja taman hiburan.
Portofolio Creative Executive Walt Disney Imagineering, Luc Mayrand, hadir di Indonesia sebagai salah satu pembicara dalam Ideafest yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu (27/10/2018). Ia menyempatkan waktu sejenak untuk bercerita kepada sejumlah media mengenai pengalaman menakjubkan dalam menciptakan imajinasi Disney menjadi kenyataan untuk dinikmati dunia.
Walt Disney Imagineering adalah tim kreatif di balik terciptanya taman hiburan Disney, resor, hotel, kapal pesiar, dan produk untuk konsumen. Mayrand adalah pemimpin dari tim tersebut dan bekerja di kantor Walt Disney Asia. Berikut cuplikan wawancara bersama Mayrand.
Bagaimana tim Anda memperoleh inspirasi?
Saya tidak bisa berbicara atas nama tim saya, tetapi pada dasarnya ide datang dari berbagai tempat. Sangat penting untuk membuka pikiran kita dengan membaca, berjalan-jalan, dan bertemu orang baru.
Satu hal yang paling penting dalam tim kami adalah adanya keanekaragaman di dalam tim kami. Anggota tim kami harus berasal dari berbagai tempat, latar belakang, pendidikan, dan hobi, dari berbagai belahan dunia. Ketika kami membuat proyek Disneyland di Shanghai, China (Shanghai Disneyland), kami berusaha agar sebagian anggota tim berasal dari China. Kami tidak bisa membuat sesuatu tanpa sudut pandang dari orang yang menjadi target konsumen kami.
Jadi, anggota tim kami harus bervariasi, begitu pula dengan tim Disney Imagineering. Beberapa pemahat terbaik kami berasal dari Italia dan Portugal, programer dari Amerika Serikat, India, dan beberapa negara lain. Ketua arsitek saya berasal dari Filipina. Banyak orang dengan talenta terbaik datang dari seluruh dunia untuk sama-sama menciptakan Disneyland. Setiap orang membawa keunikan mereka masing-masing ke dalam proyek. Mereka membawa budaya dan pengalaman dalam keluarga mereka sehingga menjadi spesial.
Anda telah mengerjakan beberapa proyek taman hiburan. Bagaimana merealisasikan imajinasi Anda dari musik, komik, atau film menjadi taman hiburan?
Banyak proses teknis yang harus dilalui. Namun, setiap proyek melalui beberapa fase dasar. Pertama, kami mengobservasi dunia apa yang konsumen inginkan dan sukai, seperti film. Kemudian, kami mencoba merealisasikannya, lalu menunjukkan kepada mereka untuk melihat respons. Kemudian, kami menyederhanakannya agar lebih fokus.
Setelah itu, kami akan mencoba membangun dan mengembangkan ide itu. Secara bersamaan, proyek itu akan menemukan bentuknya dan kami akan menyelesaikannya.
Pengerjaan proyek bisa sangat lama. Disneyland di Shanghai mulai dikerjakan pada 2008 dan baru dibuka pada 2016. Wahana Pirates of the Caribbean (Pirates of the Caribbean: Battle for the Sunken Treasure) saja membutuhkan pengerjaan selama 5-6 tahun.
Bagaimana Anda memilih ide terbaik untuk diimplementasikan?
Bekerja dalam tim kreatif, akan ada banyak ide yang muncul. Namun, tujuan dari tim ini adalah untuk menciptakan ide terbaik. Tidak semua ide akan diwujudkan. Kami harus memilih ide yang cocok dengan narasi yang ingin kami sampaikan.
Kelebihan tim ini adalah kami memiliki banyak ide karena setiap orang harus berkontribusi memberikan masukan. Dari situ, kami akan memilih ide terbaik. Selama kami bekerja, ide baru juga akan terus muncul untuk menambah kekayaan nilai proyek. Seperti wahana Pirates of the Caribbean di Shanghai, ide dibutuhkan untuk mencari alur cerita yang sesuai, sistem yang cocok digunakan, dan cara memproyeksikan yang tepat. Kami mencari ide yang sesuai dengan narasi cerita.
Apa saja prinsip yang diterapkan dalam mengerjakan suatu proyek?
Jika saya harus memberi peringkat, yang pertama adalah cerita (storytelling), baru diikuti desain dan teknologi. Ketiganya adalah hal yang penting, tetapi cerita adalah inti mengapa kami melakukan hal yang kami lakukan. Dari cerita, tim baru akan menggunakan teknologi untuk menciptakan karakter dengan cara yang magical.
Apa saja tantangan pengerjaan taman hiburan?
Kami tidak menyebutnya sebagai tantangan. Kami melihatnya sebagai kesempatan. Saya dan anggota tim saya biasanya akan menemukan jalan lain untuk mengatasi hal yang menjadi tantangan tersebut. Kami melihatnya sebagai hal yang menyenangkan. Selama pengerjaan, kami juga dibatasi oleh waktu, biaya, teknologi, dan komunikasi lintas negara. Namun, selalu ada jalan keluar.
Seperti yang sudah saya bilang, jika kita bisa memimpikannya, kita bisa membangunnya. Itu adalah inti prinsip yang pertama.
Akan ada pengalaman yang mengecewakan. Tim kami memulai ide yang begitu besar, dalam perjalanannya akan ada sesuatu yang harus dikorbankan. Namun, kami tetap menaruh prioritas yang tepat untuk tetap fokus.
Bagaimana menghubungkan Disney dengan konsumen?
Disney mengutamakan pengalaman bersama (joint experience), yaitu ketika Anda bersama-sama dengan orang yang Anda sayangi berbagi perasaan bahagia yang sama. Itu sangat berharga dan itulah yang membuat kita menjadi sangat manusia.
Bagaimana rencana Disney ke depan?
Kami sedang mengerjakan proyek Hotel Star Wars di California dan Florida. Proyek sedang dalam masa konstruksi dan saya kira keduanya akan beroperasi pada 2019.
Kami juga merencanakan agar Hong Kong menjadi Marvel Hub. Hong Kong akan memiliki banyak konten Marvel, sekitar 3-4 wahana sedang dikerjakan. Wahana Ant-Man and the Wasp akan segera dibuka tahun depan. Sementara konstruksi yang lebih besar akan selesai pada 2023.
Saat ini, kami memiliki 12 taman hiburan. Kami berusaha agar taman hiburan selalu menghadirkan hiburan yang baru.
Bagaimana Anda melihat Indonesia sebagai pasar?
Hingga saat ini, kami belum ada rencana untuk membangun taman hiburan di Indonesia. Untuk Asia, kami baru memiliki empat taman hiburan, yakni di China, Hong Kong, dan Jepang. Keputusan untuk membangun Disneyland harus melalui proses yang rumit karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, bagaimana Anda melihat jenis hiburan lain seperti virtual reality, XBOX, dan Playstation?
Saya menikmati jenis hiburan lain. Namun, hal yang menurut saya spesial, taman hiburan adalah mengenai bagaimana Anda berbagi pengalaman di dunia nyata dan membuat kenangan. Anda tidak akan mendapatkan itu jika tidak pergi ke Disneyland. Ketika pergi ke taman hiburan, Anda berbagi pengalaman dengan suami, istri, dan anak. Anda tidak akan memperoleh hal itu dari jenis hiburan lain.
Untuk masa depan, saya tidak tahu. Namun, saya rasa jenis hiburan konvensional dan berbasis teknologi saat ini tidak sedang bersaing. Jadi, saya tidak khawatir. Apalagi, kami juga menggunakan teknologi canggih untuk menciptakan taman hiburan.
Bagaimana untuk tetap inovatif?
Ada banyak jenis inovasi, seperti inovasi dalam menggabungkan ide dan inovasi dalam mengeksekusi ide. Namun, ada juga inovasi yang harus terus didorong, yakni untuk menciptakan ide baru. Kami memiliki tim riset dan pengembangan yang bertugas menciptakan ide baru, ide yang orang lain pikir tidak mungkin untuk terjadi.
Kami sedang mengembangkan proyek Stuntronics, yaitu robot yang bisa terbang seperti karakter komik Ironman. Jika Anda bertanya tentang hal ini dua tahun lalu, semua orang akan mengatakan ini adalah hal yang mustahil. Namun, kami akan terus menciptakan sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pemikiran orang lain. Pada intinya, kami menciptakan untuk menginspirasi.