Minat Investasi Masyarakat Naik

Kompas

Penjelasan Direksi BCA - Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah), didampingi Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Inge Setiawati, memberikan keterangan pada wartawan terkait dugaan korupsi pada kasus permohonan keberatan pajak yang diajukan BCA tahun 1999 di Jakarta, Selasa (22/4). BCA membantah melanggar aturan pembayaran pajak dan tidak terkait penetapan mantan Direktur Jenderal Pajak Hadi Poernomo sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.Kompas/Iwan Setiyawan (SET)22-04-2014

JAKARTA, KOMPAS--Minat masyarakat untuk berinvestasi kian meningkat. Hal ini membuka peluang bagi industri keuangan untuk menerbitkan berbagai macam produk investasi.

Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Eugene Keith Galbraith, di Jakarta, Senin (5/11/2018), mengemukakan, minat investasi masyarakat  yang tinggi mendorong BCA membangun kerja sama dengan perusahaan manajer investasi di Indonesia. Selanjutnya, melalui kerja sama itu menawarkan produk investasi.

“Investasi secara cermat dapat menjanjikan keuntungan yang cukup tinggi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Dibutuhkan manajemen investasi yang tepat untuk membantu investasi secara tepat dan terpercaya,” ujarnya dalam penandatanganan kerja sama BCA dengan PT Eastspring Investments Indonesia untuk pemasaran produk reksa dana.

Dalam kerja sama itu, BCA berperan sebagai agen penjual efek reksa dana.

Menurut Eugene, ketertarikan sebagian masyarakat untuk investasi reksa dana mulai meningkat. Hingga kini, BCA telah bekerja sama dengan 9 perusahaan manajer investasi.

Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia, Alan T Darmawan, mengemukakan, dana kelolaan perusahaannya mencapai Rp 84,18 triliun per 28 September 2018. Jumlah itu meningkat 11 persen dalam setahun.

Menurut Alan, potensi pasar reksa dana masih terbuka sebagai bentuk investasi. “Sejauh ini sudah ada 9 bank yang bekerja sama untuk memasarkan produk-produk reksa dana kami,” katanya.

CIBM Niaga

Secara terpisah, PT Bank CIMB Niaga Tbk mengumumkan laba bersih konsolidasi (belum diaudit) sebesar Rp 2,6 triliun per akhir triwulan III-20018. Laba bersih yang tumbuh 18 persen secara tahunan ini ditopang pendapatan nonbunga yang tumbuh 23,6 persen dalam setahun dan penurunan biaya pencadangan sebesar 26,8 persen dalam setahun.

KOMPAS/YUNIAHI AGUNG

Tigor M Siahaan - CEO Bank CIMB NiagaKompas/Yuniadhi Agung (MYE)30-09-2015

"Kinerja CIMB Niaga pada sembilan bulan pertama 2018 maju dibandingkan dengan tahun lalu. Kemajuan ini dengan memperhatikan kualitas aser sebagai prioritas utama," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan dalam siaran pers. (LKT/IDR)