SIDOARJO, KOMPAS — Pelaku usaha mikro kecil dan menengah didorong menggunakan sistem pemasaran digital melalui transaksi perdagangan daring untuk mengembangkan bisnisnya. Selain investasinya murah, sistem pemasaran modern ini memiliki jejaring yang luas sehingga mampu menjangkau pasar domestik ataupun pasar internasional.
Sekretaris Kementerian Kominfo Farida Dwi Cahyani mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia. Alasannya, saat ini terdapat penetrasi pengguna internet sebanyak lebih dari 132 juta. Sayangnya, penggunaan internet di sektor usaha masih dominan untuk pembelian produk.
”Baru 19 persen dari 132 juta pengguna internet yang memanfaatkan untuk memasarkan produk dan mengembangkan usahanya. Market place yang ada masih dikuasai oleh pelaku usaha asing,” ujar Farida, pada acara Sosialisasi Belanja dan Jualan Online di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Selasa (6/11/2018).
Farida berharap market place bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha nasional untuk memasarkan produknya dan mengembangkan usahanya. Indonesia memiliki jutaan pelaku UMKM. Sebagai gambaran, di Kabupaten Sidoarjo terdapat 260.000 pelaku UMKM. Setiap pelaku memiliki varian produk yang beragam.
Apabila setiap pelaku UMKM memasarkan produknya di pasar digital, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi digital yang besar di Asia. Pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan transaksi ekonomi digital (e-commerce) pada 2020 mencapai 130 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Disisi lain, tidak ada alasan bagi pelaku usaha untuk tidak masuk dalam ekonomi digital sebab banyak keuntungan yang diperoleh. Salah satunya, biaya investasi murah, tidak perlu sewa lahan, buka toko atau gerai untuk memajang produk. Jaringan pemasarannya luas sebab bisa diakses oleh masyarakat di belahan bumi mana pun sepanjang tersedia jaringan internet.
Dalam upaya mengembangkan ekosistem digital, terutama pada ekonomi kerakyatan berbasis pelaku UMKM, Kementerian Kominfo telah membangun infrastruktur berupa jaringan internet yang menjangkau seluruh wilayah Nusantara. Harapannya, akses internet semakin meluas dengan kualitas pelayanan yang meningkat.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary menambahkan, Kementerian Kominfo juga melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pemanfaatan perdagangan digital. Hingga saat ini, kegiatan sosialisasi sudah dilaksanakan di 34 kabupaten dan kota termasuk Sidoarjo. Sasarannya sosialisasi ini pelaku UMKM.
Alasannya, data BPS menunjukkan kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto Indonesia mencapai 61,41 persen dengan jumlah UMKM hampir 60 juta unit usaha. Namun, baru 8 persen atau 3,79 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan model bisnis daring untuk memasarkan produknya. Padahal, tren perilaku konsumen semakin mengarah pada transaksi perdagangan digital.
Ketua Koperasi Industri Tas dan Koper kulit Tanggulangin Ainurrofik mengatakan, pelaku UMKM masih banyak yang ragu untuk mengimplementasikan sistem perdagangan digital. Banyak hal yang harus mereka pelajari, terutama terkait transaksi pembayaran dan sistem pendistribusian barang.