JAKARTA, KOMPAS — Indonesia masih akan menghadapi ketidakpastian pada tahun depan akibat situasi global yang tidak menentu. Dalam jangka pendek, pemerintah diperkirakan lebih mementingkan stabilitas daripada pertumbuhan ekonomi.
”Bank Indonesia tetap akan menjaga suku bunga, setidaknya mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Funds Rate,” kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan dalam seminar Economic Outlook ”Riding the Wave of Uncertain Global Normalization” di Jakarta, Kamis (8/11/2018). Seminar digelar PT Bank KEB Hana Indonesia yang pada November 2018 memasuki usia satu dekade.
Anton dalam paparannya menuturkan, situasi global menunjukkan arah pembalikan menuju normal. Namun, untuk kembali ke arah normal, banyak gejolak yang bisa mengganggu atau menciptakan beberapa ketidakpastian, baik pada tahun ini maupun tahun depan.
”Perang dagang dan geopolitik masih menjadi bagian atau isu yang muncul pada tahun ini dan tahun depan. Semuanya kelihatan berawal terutama dari situasi di Amerika Serikat,” ujar Anton.
Anton mengatakan, sejak kemunculan Presiden AS Donald Trump dengan beberapa kebijakannya, banyak ketidakpastian yang berdampak ke sejumlah negara. Dampak ini terutama dirasakan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi.
Perang dagang juga menyasar negara yang sedikit maju ataupun maju, seperti Meksiko dan Kanada. ”Lebih beratnya lagi perang dagang dalam bentuk tarif yang dinaikkan cukup tinggi terhadap China dan itu masih terus berlangsung,” kata Anton.
Kinerja
Terkait kinerja, Bank KEB Hana Indonesia terus mengembangkan diri.
”Saat ini kami sudah memiliki 61 kantor cabang di Indonesia,” kata Direktur Utama Bank KEB Hana Indonesia Lee Hwa Soo, kemarin.
Sementara itu, Citibank Indonesia fokus menggarap transisi layanan perbankan ke digital. Pengembangan layanan perbankan bergerak (mobile banking) menjadi prioritas.
Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi, kemarin, menyebutkan, pengguna Citi Mobile meningkat dua kali lipat dalam setahun. Hal ini didorong perilaku generasi milenial yang lebih nyaman menggunakan teknologi digital.
”Saat ini adalah era transaksi keuangan secara dalam jaringan,” kata Batara.
Citibank akan fokus mengembangkan digital pada segmen ritel dan segmen usaha. Per akhir triwulan III-2018, Citibank Indonesia membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun.