TEGAL, KOMPAS - Peresmian ruas-ruas tol serta infrastruktur yang mendukung konektivitas di Indonesia perlu disertai pembangunan area istirahat untuk produk-produk dan merk-merk lokal. Dengan demikian, infrastruktur yang dibangun memunculkan titik-titik ekonomi baru.
Presiden Joko Widodo gembira dengan semakin banyaknya jalur-jalur tol yang tuntas. Presiden pun meresmikan jalur Jalan Tol Pejagan-Pemalang (Seksi 3 dan 4 Brebes Timur – Sewaka) dan Jalan Tol Pemalang-Batang (Segmen Sewaka – Simpang Susun Pemalang) di Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018). Hadir dalam peresmian tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Semakin terhubungnya wilayah-wilayah Indonesia baik oleh jalan tol, bandara, dan pelabuhan, diharapkan mendorong titik-titik ekonomi baru. Dengan demikian, terus bergerak pula pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah.
“Kita harapkan keadilan sosial dan pemerataan akan semakin nyata di seluruh pulau yang kita miliki. Distribusi barang dan jasa juga semakin lancar,” tutur Presiden.
Untuk itu, Presiden menginginkan pembangunan infrastruktur ini disertai penyiapan fasilitas seperti area istirahat (rest area) yang menjual produk-produk dan makanan di daerah tersebut. “Tadi sudah usul, Pak Wali (Wali Kota Tegal Nursholeh) dan Bu Bupati (Bupati Tegal Umi Azizah) supaya telur asin, sate tegal, dan brambang (bawang) merah dipajang di situ. Sebentar lagi (rest area) akan diselesaikan juga,” tambah Presiden.
Area istirahat itu diharapkan menjadi etalase dan tempat untuk mengembangkan ekonomi rakyat. Karenanya, produk-produk dan merk-merk lokal harus mendapat tempat, bukan melulu merk-merk impor seperti yang sebelum ini terjadi. “Yang ada di rest area itu bukan kaya dulu-dulu, produk atau brand impor. Tapi betul-betul brand lokal, brand daerah, brand Indonesia,” kata Presiden.
Kalaupun ada merk impor yang hadir di area istirahat, semestinya tak mendominasi. Diakui brand impor terkadang diperlukan untuk menarik minat konsumen.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutannya di pembagian sertifikat oleh Presiden Jokowi di GOR Indoor Tri Sanja Tegal, menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus mendorong pengembangan usaha kecil menengah di Jateng. UKM akan semakin kuat karena didukung jalur tol yang hampir rampung menghubungi seluruh wilayah Jateng.
“Pemprov Jateng juga mengeluarkan pinjaman mudah dan berbunga ringan 7 persen,” ujarnya menyebutkan alternatif pembiayaan rakyat selain KUR.
Harapan melahirkan sentra-sentra ekonomi ini membuncah karena semakin banyak jalan tol, bandara, dan pelabuhan yang rampung. Jalur tol Merak-Probolinggo, misalnya, akan siap digunakan pada akhir 2018. Tahun berikutnya, jalan tol trans Jawa betul-betul terhubung mulai Merak sampai Banyuwangi.
Jalur yang diresmikan kemarin Jalur Jalan Tol Pejagan-Pemalang (Seksi 3 dan 4 Brebes Timur – Sewaka) sepanjang 37,3 km, sedangkan Jalan Tol Pemalang-Batang (Segmen Sewaka – Simpang Susun Pemalang) sepanjang 5,4 km. Jalan Tol Pejagan-Pemalang adalah tol yang terbentang sepanjang 57,5 km dan menghubungkan daerah Pejagan, Brebes dengan Pemalang, Jawa Tengah. Jalan tol ini kelanjutan Jalan Tol Kanci-Pejagan yang menghubungkan Pejagan, Brebes dengan Kabupaten Brebes.
Seksi 1 dan 2 (Ruas Pejagan–Brebes Timur/Brexit) sudah diresmikan Presiden Jokowi pada 16 Juni 216. Saat ini, kata Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra, seksi 1 dan 2 saat ini sudah beroperasi dengan baik. Setelah seksi 3 dan 4 diresmikan, jalur tol sepanjang 57,5 km ini mulus beroperasi. Untuk jalur ini, terdapat tiga pintu tol yakni di Brebes Timur, Brebes Barat, dan Tegal.
Konsesi Jalan Tol Pejagan-Pemalang ini, lanjut Ngurah Putra, dimulai 2014. Adapun investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan tol ini mencapai Rp 7,6 triliun yang dibiayai modal perusahaan dan utang sindikasi 14 bank yang dipimpin BNI 46.
Adapun Jalan Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km menghubungkan daerah Pemalang dengan Batang, Jateng. Jalan tol ini juga dikerjakan PT Waskita Karya (Persero). Saat ini, tambah Ngurah Putra, Waskita melalui anak perusahaannya memiliki delapan ruas tol dengan panjang lebih dari 1.000 km. Sepanjang 865 km tol dikelola Waskita sendiri.
Jalur tol trans Jawa sepanjang 870 km dari Merak sampai Banyuwangi, saat ini sudah rampung 640 km. Di minggu kedua Desember, jalur Merak sampai Surabaya bahkan Probolinggo akan rampung. Adapun jalur sampai Banyuwangi baru selesai pada 2019.
Beberapa ruas yang masih menunggu penyelesaian antara lain Pejagan-Pemalang, Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura, Sragen-Ngawi, Nganjuk-Wilangan. Jalur-jalur ini dijadwalkan tuntas pada akhir November dan Desember. (INA)