SHANGHAI, KOMPAS--Alibaba Group membukukan transaksi 213,5 miliar yuan yang setara dengan 30,9 miliar dollar AS atau Rp 454,2 triliun. Rekor baru transaksi itu ditorehkan dalam festival belanja dalam jaringan 24 jam pada “11.11 Global Shopping Market”.
Pencapaian yang dicatat Kompas pada Senin (12/11/2018) ini juga mencerminkan transformasi perekonomian China yang mulai digerakkan pertumbuhan konsumsi selain kinerja ekspor.
Penjualan Alibaba pada festival belanja daring dalam Perayaan Hari Lajang 2018, Minggu (11/11), itu lebih tinggi 27 persen dibandingkan dengan nilai penjualan di acara serupa pada 2017. Tahun lalu, nilai transaksi yang dibukukan sebesar 168,2 miliar yuan atau sekitar 25,3 miliar dollar AS.
Kendati demikian, angka pertumbuhan nilai transaksinya lebih rendah dibandingkan dengan 2017 yang sebesar 39 persen dan 2016 sebesar 32,3 persen.
Executive Vice Chairman Alibaba Joe Tsai mengatakan, kinerja Alibaba difokuskan untuk jangka panjang, terutama melihat potensi pertumbuhan konsumen kelas menengah di China. Saat ini penduduk berpendapatan menengah berjumlah 300 miliar orang, yang diproyeksikan meningkat hingga 600 miliar pada 10-15 tahun mendatang.
“Tren pertumbuhan (penduduk kelas menengah) itu tidak akan berhenti dengan ada atau tidak adanya perang dagang. Tipikal penduduk urban China juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terutama pada produk baru,” kata Joe.
Di tengah peningkatan tekanan perang dagang, lanjut Joe, pertumbuhan ekonomi China akan tetap bertransformasi, dari yang semula ditopang kinerja ekspor menjadi konsumsi. Saat ini porsi konsumsi dalam perekonomian China sekitar 50 persen. Kondisi tersebut didukung produk domestik bruto (PDB) per kapita China yang konsisten meningkat, dari sekarang 9.000 dollar AS.
Jenis barang
Peningkatan konsumsi masyarakat bisa tercermin dari jenis barang yang dibeli pada festival belanja tahun ini. Jenis produk impor yang paling diminati antara lain suplemen kesehatan, masker wajah, popok bayi, serum kecantikan, nutrisi bayi dan anak-anak, sabun muka, dan pembersih riasan wajah. Lebih dari 40 persen konsumen festival belanja tersebut membeli produk bermerek internasional.
CEO Alibaba Group, Daniel Zhang, mengatakan, Cainiao, jaringan logistik Alibaba, memproses lebih dari satu miliar permintaan pengiriman barang. Pengantaran dalam wilayah China ditargetkan selesai dalam 24 jam. Adapun barang yang dikirimkan ke sejumlah negara di luar China ditargetkan tiba di tangan konsumen dalam waktu 72 jam sejak transaksi.
“Transaksi penjualan yang meningkat juga dipengaruhi penyelenggaraan festival belanja yang bertepatan dengan akhir pekan. Waktu konsumen untuk berbelanja lebih luang,” kata Daniel.
Strategi baru
Alibaba juga mempromosikan strategi ritel baru yang memadukan belanja secara fisik dan teknologi dalam jaringan. Teknologi dimanfaatkan untuk digitalisasi, bukan mengubah bisnis ritel berbasis luar jaringan ke daring secara total. Pemanfaatan teknologi akan membantu kinerja operasional bisnis ritel berbasis luring lebih efisien serta meningkatkan keuntungan bisnis ritel daring.
Joe berpendapat, belanja daring pada perayaan Hari Lajang China bukan sekadar penawaran diskon, tetapi ajang promosi berbagai layanan Alibaba Group yang dikembangkan sesuai kebutuhan pasar China.
Sejauh ini, produk yang penjualannya konsisten tumbuh adalah kosmetik, makanan dan minuman, mebel, dan barang-barang kecil untuk kebutuhan rumah tangga.
“Ada banyak layanan yang kami sediakan di seluruh ekosistem Alibaba dan untuk semua kategori (layanan) berjalan sangat baik,” kata Joe.
Secara terpisah, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan peluang untuk meningkatkan ekspor melalui ekonomi digital. Pemerintah dan pengusaha membedah data ekspor impor Indonesia dan negara-negara lain ke China.
Produk untuk meningkatkan ekspor, antara lain, mebel, batubara, minyak sawit, buah-buahan, dan sarang burung walet. Namun, pemerintah masih harus meningkatkan promosi agar lebih dikenal konsumen China.
“Salah satunya, bekerja sama dengan Alibaba Group untuk memasukkan produk Indonesia ke dalam festival belanja,” katanya.