JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana untuk mendirikan Politeknik PUPR pada 2019 mendatang. Politeknik tersebut akan menghasilkan tenaga kerja konstruksi yang memiliki kompetensi dengan spesifikasi keahlian untuk bekerja di proyek-proyek infrastruktur.
Dalam mempersiapkan Politeknik PUPR sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi teknik di Indonesia, Kementerian PUPR menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi teknik terkemuka baik di dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya dengan IHE Delft Institute for Water Education, Belanda.
“Kerja sama antara Kementerian PUPR dan IHE Delft dalam pendidikan telah berlangsung lama dan terus berkembang. Kedua belah pihak sepakat untuk memperbarui nota kesepahaman yang mengatur ruang lingkup kerjasama yang lebih detil,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti usai bertemu Wakil Rektor IHE Delft Charlotte de Fraiture, Kepala Deputi Bidang Ilmu SDA dan Teknik IHE Delft Ali Dastgheib, dan Dosen Senior Erik de Ruijter van Steveninck, di Gedung IHE Delft, Belanda, Selasa (13/11/2018), sebagaimana disampaikan melalui keterangan pers.
Ruang lingkup kerja sama antara Kementerian PUPR dengan IHE Delft Institute for Water Education untuk mendukung Politeknik PUPR antara lain adalah Training of Trainee (ToT) bagi para pengajar Politeknik PUPR, pemanfaatan akses teknologi IHE Delft, serta pengiriman dosen tamu dan praktisi dari IHE Delft. Sebagian besar pengajar Politeknik PUPR menurut rencana merupakan para ahli dari Kementerian PUPR yang memiliki kompetensi dan pengalaman panjang di berbagai proyek infrastuktur PUPR.
Politeknik PUPR rencananya akan berlokasi di Semarang, Jawa Tengah dan mulai menerima mahasiswa pada tahun ajaran baru 2019. Jumlah mahasiswa yang akan diterima tuntuk tiga program studi sebanyak 150 mahasiswa atau 50 mahasiswa per program studi. “Kami juga merencanakan adanya program beasiswa bagi lulusan SMA/SMK berprestasi di Politeknik PUPR,” ujar Anita.