logo Kompas.id
EkonomiKebijakan Ekonomi Digital...
Iklan

Kebijakan Ekonomi Digital Indonesia Dinilai Terlalu Berpihak kepada Asing

Oleh
Mediana
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PUrFtv6TU4tLGDbsZ_EGkQhj6HM=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2FWhatsApp-Image-2018-05-28-at-1.44.50-PM.jpeg
KOMPAS/RYAN RINALDY

Jaka Malik (35), petugas layanan pemeliharaan PT Adyawinsa, rekanan PT Huawei, Senin (21/5/2018), memanjat menara telekomunikasi di ketinggian sekitar 45 meter milik PT XL Axiata yang terletak di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kegiatan itu dilakukan untuk merawat perangkat telekomunikasi.

JAKARTA, KOMPAS — Pelaku industri digital lokal menilai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait sektor ini semakin liberal. Ditambah lagi, setiap pengambilan kebijakan dilakukan tanpa melibatkan suara pemain dalam negeri.

Pelaku industri digital yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), misalnya, mengkritik pembukaan daftar negatif investasi (DNI). Jumat pekan lalu, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan baru melalui Kebijakan Ekonomi XVI yang salah satu muatannya adalah dibukanya 54 bidang usaha DNI.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000