JAKARTA, KOMPAS--Perdagangan elektronik atau e-dagang kian menopang kinerja perusahaan logistik. Sebagian besar pengiriman yang dilakukan perusahaan logistik merupakan hasil transaksi konsumen secara dalam jaringan.
Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, Mohamad Feriadi, mengakui, JNE tumbuh seiring bisnis e-dagang yang semakin marak. "Kapabilitas perusahaan dalam pengiriman saat ini sudah menyentuh angka 900.000 hingga 1 juta pengiriman per hari," ujar Feriadi, Kamis (22/11/2018) di Jakarta.
Dalam sebulan, JNE bisa melakukan sekitar 20 juta kali pengiriman. Dari jumlah itu, pengiriman dari sektor ritel sekitar 80 persen, sedangkan 20 persen dari korporasi.
"Dari angka 80 persen itu, 60 persennya berasal dari e-dagang," tambah Vice President of Marketing JNE, Eri Palgunadi.
Pemilik toko daring Shandy Aulia Collection, Shandy Aulia, menyebutkan, semua pengiriman barang dari tokonya dilakukan melalui JNE.
Sementara, Vice President of Logistic Tokopedia, Anthony Wijaya menyebutkan, per Agustus 2018 ada lebih dari 40.000 kurir yang mengirim barang dari Tokopedia setiap hari.
"Kami bekerja sama dengan beberapa mitra logistik, salah satunya JNE," kata Anthony yang dihubungi terpisah.
Mendongkrak
Eri memperkirakan, pengiriman akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun ini. Sebab, masih ada beberapa kegiatan yang mendongkrak jumlah pengiriman, seperti hari bebas ongkos kirim, hari belanja online nasional, serta perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pada hari bebas ongkos kirim pada 25-26 November 2018, JNE menargetkan transaksi pengiriman harian bisa meningkat 250-300 persen. Pada hari bebas ongkos kirim 2016, kenaikan pengiriman harian sebesar 108 persen, sedangkan pada 2017 sebesar 200 persen.
Untuk mendukung peningkatan pengiriman, JNE memperluas jaringan agen dan gudang penyimpanan. (Kristi Dwi Utami)