JAKARTA, KOMPAS-- Industri asuransi umum membukukan pertumbuhan pendapatan premi pada triwulan III-2018 sebesar 8,3 persen secara tahunan. Kondisi perekonomian yang mulai membaik berdampak pada perbaikan kinerja beberapa lini usaha asuransi.
Pendapatan premi asuransi umum per akhir triwulan III-2018 sebesar Rp 47,9 triliun. Sementara, klaim per triwulan III-2018 meningkat 1,5 persen menjadi Rp 20,1 triliun.
Adapun lini usaha asuransi yang tumbuh dua angka antara lain asuransi pengangkutan, yakni 13,4 persen. Pertumbuhan itu menunjukkan aktivitas perekonomian serta kenaikan volume pengangkutan barang.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pengangkutan barang untuk moda transportasi kapal laut, kereta api, dan pesawat pada triwulan III-2018 tumbuh 7,8 persen. Pangsa pasar lini usaha asuransi ini sekitar 5,3 persen dari keseluruhan bisnis pada industri asuransi umum.
Sementara, lini usaha asuransi kendaraan bermotor -yang pangsanya sekutar 28,7 persen- tumbuh 10,5 persen.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, hal ini sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor. Berdasarkan data yang diolah AAUI, penjualan kendaraan roda dua tumbuh 8,8 persen dan penjualan kendaraan roda empat tumbuh 6,68 persen.
“Indikator-indikator ekonomi bagus sampai dengan triwulan III tahun ini. Namun, kendala kami adalah penetrasi asuransi yang belum naik secara signifikan. Banyak perusahaan asuransi sudah membuat produk asuransi yang menyesuaikan dengan kebutuhan tertanggung. Mungkin masalahnya literasi asuransi dan menjadi agenda utama ke depan,” kata Direktur Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody AS Dalimunthe, Kamis (22/11/2018), di Jakarta.
Menurut Dody, AAUI tetap menargetkan pertumbuhan premi 10 persen sampai akhir 2018.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Adira Insurance, Julian Noor, berpendapat, kendati di bawah target pemerintah, namun pertumbuhan ekonomi cukup baik. Hal itu berdampak pada kinerja industri asuransi umum yang didominasi asuransi kendaraan bermotor dan asuransi harta benda.
Diperkirakan, kedua lini usaha ini masih akan mendominasi industri asuransi umum. (NAD)