JAKARTA, KOMPAS - PT Kereta Api Indonesia akan melakukan berhenti luar biasa di Stasiun Jatinegara untuk menghindari potensi penumpang ketinggalan kereta akibat terjebak keramaian massa peserta Reuni Akbar Aksi 212, yang digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Monas, Minggu (2/12/2018).
Pemberhentian luar biasa tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada calon penumpang yang kesulitan mengakses Stasiun Gambir.
"Kami telah melakukan rekayasa pola operasi pemberangkatan kereta. Sebanyak 25 kereta yang akan terlibat di dalam rekayasa itu," kata Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo, dalam siaran persnya, Jumat (30/11/2018) malam.
Rekayasa pola operasi tersebut yakni dengan memberhentikan luar biasa (BLB) pemberangkatan ke 25 KA tersebut di Stasiun Jatinegara untuk proses naik penumpang.
Operasi rekayasa pemberangkatan KA ini berlaku mulai dari KA 20 (Argo Parahyangan) yang berangkat pukul 05.05 WIB sampai dengan KA 7060 (Argo Parahyangan) keberangkatan pukul 18.00 WIB.
Menurut Edy, pemindahan ini dilakukan untuk memudahkan calon penumpang yang kesulitan menuju Stasiun Gambir, jadi diberikan alternatif untuk naik dari Stasiun Jatinegara. "PT KAI juga menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang di sana,” ucap Edy.
Rekayasa pola operasi ini takkan berjalan dengan baik jika tanpa kerja sama dengan calon penumpang. PT KAI pun menghimbau agar calon penumpang dapat mengantisipasi dengan memperkirakan waktu keberangkatan kereta, sehingga tidak tertinggal.
Selain itu, diingatkan kembali agar calon penumpang memastikan nama yang tertera pada tiket/kode pesanan sesuai dengan nama yang tertera pada kartu identitas.