SEMARANG, KOMPAS — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya meningkatkan kapasitas kredit untuk mendukung program satu juta rumah dari pemerintah. BTN optimistis dapat membiayai 775.000 unit rumah pada 2019, dengan catatan kebutuhan likuiditas mampu dipenuhi.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, prospek pembiayaan perumahan pada 2019 masih lebih baik dibandingkan dengan segmen pembiayaan lainnya. BTN menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan untuk 775.000 unit rumah atau sekitar 80 persen dari program satu juta rumah.
”Sejauh ini, sektor perumahan telah berkontribusi 2,9 persen terhadap produk domestik bruto. Melalui kebijakan pemerintah dalam mewujudkan program sejuta rumah, tentunya sektor ini akan terdorong ke arah yang positif,” ujar Maryono di Jakarta, akhir pekan lalu.
Tahun ini, BTN menargetkan menyalurkan pembiayaan untuk 750.000 unit rumah. Adapun realisasi pembiayaan rumah oleh BTN hingga September 2018 mencapai 523.457 unit atau 65,25 persen dari target.
Maryono menambahkan, BTN tidak hanya menyalurkan kredit kepada kontraktor dan pengembang yang sudah ada, tetapi juga membuka peluang bagi kontraktor dan pengembang baru di sektor ini.
BTN tidak hanya menyalurkan kredit kepada kontraktor dan pengembang yang sudah ada, tetapi juga membuka peluang bagi kontraktor dan pengembang baru.
Secara terpisah, di Semarang, Jawa Tengah, Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, hingga akhir tahun ini, BTN masih membutuhkan tambahan dana Rp 1,5 triliun untuk menjaga likuiditas demi mengamankan ekspansi kredit.
Untuk menjaga likuiditas jangka pendek, sampai dengan 9 November 2018, BTN sudah menarik dana non-konvensional (wholesale funding) yang bersumber dari sekuritisasi kredit, penerbitan Negotiable Certificates of Deposit (NCD), serta pinjaman bilateral, dengan nilai total Rp 13,95 triliun.
”BTN juga mengandalkan sumber pendanaan lain untuk mendukung penyaluran kredit, misalnya sekuritisasi aset, penerbitan obligasi, NCD, dan lain-lain,” ujar Iman.
Sampai dengan triwulan-III 2018, penyaluran kredit bank yang fokus di sektor perumahan ini tumbuh 19,28 persen menjadi Rp 220,08 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga pada periode yang sama meningkat 16,06 persen dalam setahun menjadi Rp 195,05 triliun. Pada periode yang sama, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau LDR mencapai 112,83 persen.
Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan, pihaknya menerbitkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) berjangka waktu 30 tahun dan kredit pemilikan apartemen berjangka waktu 20 tahun. (DIM)