JAKARTA, KOMPAS — PT Sumber Energi Alam Mineral (Seam Group) menggandeng Escort Asia dan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk menerbitkan Surat Berharga Investasi Jangka Pendek senilai Rp 1 triliun. Dana yang yang terkumpul dari surat berharga ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis infrastruktur.
”Dananya akan kami pakai untuk membangun infrastruktur, di antaranya jalan untuk ke pelabuhan. Untuk penyelesaian beberapa infrastruktur jalan dan pelabuhan laut yang telah kami rencanakan,” kata pendiri dan CEO Seam Group Asep Sulaeman Sabanda seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Seam Group menunjuk Ascort Asia sebagai konsultan keuangan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) selaku agen pemantau, agen pemegang jaminan, dan agen pembayaran.
”Kami mengharapkan kerja sama dengan Ascort Asia Group akan mempercepat rencana penyelesaian beberapa infrastruktur jalan dan pelabuhan laut yang telah kami rencanakan di Katingan, Kalimantan Tengah,” ucap Asep.
Menurut Group Chief Executive Officer (CEO) Ascort Asia Anthony Soewandy, Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI-JP) tersebut bertenor 180 hari dan 360 hari. Adapun tingkat bunga yang ditawarkan mencapai 12 persen secara gross.
”SBI-JP merupakan produk unggulan dari Ascort Asia untuk memberikan pendanaan optimal atas proyek-proyek yang akan dikerjakan oleh Seam Group dan anak usahanya,” ujar Anthony.
Dia mengatakan, SBI-JP membidik investor ritel. Terhitung sejak hari ini, instrumen investasi tersebut mulai dipasarkan dengan minimum pembelian sebesar Rp 100 juta.
”SBI-JP dipilih bukan obligasi karena kalau obligasi, umumnya bukan ritel dan prosedurnya lama karena jumlah besar. Kalau ritel lebih mudah karena suku bunga menarik dan skema terproteksi serta BRI selaku pemegang jaminan,” tutur Anthony.
Dia menyebutkan, sebelumnya Ascort Asia juga pernah menerbitkan SBI-JP untuk pembiayaan sektor properti melalui Riscon Realty.
Dukung penuh
Bupati Katingan Sakariyas menyatakan dukungan penuhnya terhadap aksi korporasi yang dilakukan Seam Group. ”Pemerintah daerah siap mendukung sepenuhnya rencana investasi Seam Group di Katingan yang kelak akan banyak membantu perusahaan-perusahaan daerah dan swasta dengan terbangunnya beberapa infrastruktur dan fasilitas yang akan dibangun,” ujarnya.
Seam Group adalah perusahaan konglomerasi yang berdiri sejak tahun 1995. Adapun bisnis utama perseroan adalah di sektor infrastruktur. Selain itu, perseroan juga memiliki bisnis peternakan di Subang, Jawa Barat, proyek pengembangan energi terpadu di Katingan, Kalimantan Tengah, termasuk penambangan batubara, pembangkit listrik, jalan pertambangan, kawasan industri, serta pemeliharaan Jalan Tol Cipali dan pelabuhan laut.