Sumber Daya Manusia Disesuaikan Kebutuhan Industri
Oleh
Maria Clara Wresti
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan industri penerbangan diimbangi dengan pasokan sumber daya manusia. Diperkirakan, pasokan sumber daya manusia untuk industri ini, terutama pilot dan pengatur lalu lintas udara, mencukupi hingga tahun 2022.
Namun, kebutuhan untuk bidang lain masih terbuka. Apalagi, pemerintah terus membuka bandara di daerah sehingga kebutuhan sumber daya manusia masih terus tumbuh.
”Khusus untuk pilot dan pengatur lalu lintas udara, pasokannya sudah banyak. Bahkan, untuk pilot, kami sudah moratorium penerimaan murid dalam tiga tahun ini. Tahun depan belum tentu moratorium itu dicabut. Untuk pengatur lalu lintas udara, yang semula kami membuka lima kelas, sekarang ini kami hanya membuka satu kelas saja,” kata Novyanto Widadi, Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia seusai memberikan pengenalan dunia penerbangan kepada murid-murid SMA di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono mengatakan, agar lulusan sekolah milik Kementerian Perhubungan sesuai dengan kebutuhan, maka Ditjen Perhubungan Udara selalu menyesuaikan dengan kebutuhan industri dan sekolah menengah kejuruan.
”Berapa kebutuhan dan kemampuan penyerapan, kami sesuaikan. Pemerintah juga terus berupaya agar tenaga kerja yang sudah tersedia bisa terus diserap. Kami meningkatkan kualitas dan mutunya. Misalnya untuk pilot, penyerapan terus dilakukan. Kemarin, Garuda menerima 75 pilot dan Citilink juga menerima 75 pilot. Lalu Lion menerima 20 pilot,” kata Nur Isnin. (ARN)