JAKARTA, KOMPAS — Cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2018 kembali bertambah menjadi 117,2 miliar dollar AS. Peningkatan cadangan devisa ini bersumber dari minyak dan gas bumi, penarikan utang luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa lain.
Penguatan nilai tukar rupiah, masuknya dana asing, dan pasokan valuta asing yang cukup signifikan juga menjadi faktor pendorong peningkatan devisa.
Pada periode 3 Oktober-2 November 2018, nilai tukar rupiah berkisar Rp 15.000 per dollar AS. Setelah 2 November 2018, rupiah berangsur-angsur menguat kendati ada sedikit fluktuasi.
Pelemahan rupiah terdalam sejak awal tahun ini terjadi pada 11 Oktober, yakni Rp 15.253 per dollar AS. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah pada Jumat (7/12/2018) berada di level Rp 14.539 per dollar AS.
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2018 sebesar 117,2 miliar dollar AS. Cadangan devisa itu meningkat dibandingkan dengan akhir Oktober 2018 yang sebesar 115,2 miliar dollar AS.
Direktur Komunikasi Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, mengatakan, posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa itu berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
”BI menilai, cadangan devisa tetap memadai dan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujarnya.
Selama Januari-September 2018, cadangan devisa Indonesia tergerus sebesar 17,18 miliar dollar AS. Posisi cadangan devisa pada Januari 2018 sebesar 131,98 miliar dollar AS dan pada September 2018 sebesar 114,8 miliar dollar AS. Pundi-pundi devisa itu baru bertambah kembali Oktober dan November 2018, masing-masing menjadi 115,2 miliar dollar AS dan 117,2 miliar dollar AS.
Berdasarkan data BI, pada November 2018, modal asing yang masuk ke SBN mencapai Rp 35 triliun, naik dari Rp 15,1 triliun pada Oktober 2018. Selama November 2018, pasokan valas dari investor asing merupakan yang terbesar pada tahun ini, yaitu 4,3 miliar dollar AS. Jumlah itu melebihi kebutuhan valas korporasi domestik selama November 2018 yang sebesar 2,3 miliar dollar AS.