Peluang Ekspor Produk Perikanan Korea Selatan Terbuka
Oleh
Hendriyo Widi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peluang ekspor produk perikanan Indonesia ke Korea Selatan semakin terbuka. Hal itu setelah beberapa perusahaan pengolahan ikan asal Indonesia mampu menembus pasar perikanan Korea Selatan yang selama ini didominasi China, Rusia, dan Vietnam.
Pada awal Desember 2018, produk perikanan Indonesia senilai 143 juta dollar AS berhasil menembus pasar Korea Selatan. Capaian ini diperoleh melalui kontrak pembelian antara Daelim Corporation, Korea Selatan, dengan PT Global Fisheries Exchange, Indonesia. Penandatanganan kontrak pembelian tersebut dilakukan pada Selasa (4/12/2018) di Busan International Fisheries Exchange di Busan, Korea Selatan.
”Penandatanganan kontrak pembelian itu akan berkontribusi terhadap kinerja ekspor Indonesia ke depan. Sebab, kontrak pembelian akan dilakukan dalam tenggat lima tahun. Hal ini membuktikan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pasokan produk perikanan di Korea Selatan,” tutur Kepala Indonesian Trade Promotion Center Busan Kusuma Dewi dalam keterangan pers, Jumat (7/12/2018).
Dewi berharap, kerja sama yang ada dapat semakin ditingkatkan dan produk perikanan Indonesia semakin dapat diterima masyarakat Korea Selatan. Peluang ekspor produk perikanan Indonesia masih sangat besar. Hal ini karena kegemaran penduduk Korea Selatan akan makanan laut, terutama di Busan yang terkenal dengan odeng dan ommuk.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengemukakan, komposisi ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar 45 persen masih berupa minyak dan gas bumi serta batubara. Untuk itu, diperlukan diversifikasi jenis komoditas ekspor agar mampu mencapai nilai target perdagangan 30 miliar dollar AS pada 2022.
”Salah satu produk yang potensial adalah perikanan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas lautan lebih besar daripada daratannya,” ujarnya.
Impor produk perikanan Korea Selatan dari dunia terus meningkat. Selama enam tahun terakhir, rata-rata impor produk perikanan ke Korea Selatan mencapai 3,6 miliar dollar AS. Setelah mengalami penurunan pada 2013 akibat melemahnya perekonomian dunia, nilai impornya kembali naik secara signifikan hingga sebesar 15,93 persen pada 2014.
Nilai ini terus meningkat pada 2015, 2016, dan 2017, masing-masing sebesar 2,3 persen, 6 persen, dan 9,93 persen. Nilai impor terbesar berasal dari ikan beku, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya.
China merupakan negara pemasok ikan terbesar ke Korea Selatan. Pada 2017, China memasok sebesar 23,70 persen dari total impor Korea Selatan. Posisi selanjutnya ditempati Rusia (19,80 persen), Vietnam (12,90 persen), Norwegia (7,70 persen), Amerika Serikat (5,30 persen), dan Jepang (3,0 persen).
Keenam negara tersebut hanya menyisakan pangsa pasar sebesar 40,40 persen untuk negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pada tahun yang sama, Indonesia berada di peringkat ke-15 dengan pangsa pasar sebesar 0,9 persen atau senilai 40,6 juta dollar AS. (*)