JAKARTA, KOMPAS Pembangunan Tol Trans Jawa yang sebagian besar berada di sisi utara Jawa akan dilanjutkan dengan pembangunan Tol Trans Jawa sisi selatan. Keberadaan jaringan tol di sisi selatan itu diharapkan bisa menumbuhkan perekonomian Jawa di bagian selatan.
Tol Trans Jawa antara Merak-Surabaya sepanjang 870 kilometer (km) dipastikan beroperasi sepenuhnya pada Desember ini. Tol tersebut akan mendukung jalur pantai utara yang selama ini menjadi tulang punggung pergerakan orang dan barang di Pulau Jawa. Pemerintah mendorong pembangunan tol Trans Jawa di sisi selatan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, beberapa ruas tol ke selatan Jawa adalah ruas Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, sebagai kelanjutan tol Ciawi-Sukabumi yang pengoperasian seksi I-nya telah diresmikan Presiden Joko Widodo.
“Perlu dilihat, ruas tersebut akan mengembangkan wilayah di sisi selatan Jawa Barat, selain akan menjadi jalur alternatif menuju Bandung,” kata Herry di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Menurut rencana, segmen Ciranjang-Padalarang akan dikerjakan badan usaha jalan tol ruas Ciawi-Sukabumi, yakni PT Trans Jabar Tol, anak usaha PT Waskita Toll Road. Sementara, ruas Ciranjang-Padalarang akan dibangun PT Jasa Marga (Persero) Tbk karena tersambung dengan tol Purbaleunyi.
Saat ini, Jasa Marga telah menjadi pemrakarsa ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Selanjutnya, untuk ruas Cilacap-Yogyakarta -yang sebelumnya direncanakan akan dibangun konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk-, masih terbuka terhadap usulan atau prakarsa dari swasta lainnya. Sebab, konsorsium Adhi Karya berencana membangun tol Yogyakarta-Solo-Kulon Progo.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengakui, telah megusulkan investasi untuk proyek tol dari Sukabumi ke Ciranjang yang panjangnya sekitar 29 km. Usulan tersebut masih dievaluasi pemerintah.
Jika diakumulasi dengan investasi ruas Ciawi-Sukabumi, kebutuhan investasi sampai Ciranjang diperkirakan Rp 15 triliun. (NAD)