JAKARTA, KOMPAS - Penyedia platform dalam jaringan ke luar jaringan, Grab, akan merambah ke layanan pemesanan kebutuhan perjalanan wisata dan medis mulai 2019. Kedua layanan ini ditambahkan sebagai fitur baru di aplikasi Grab.
Co-Founder Grab Hooi Ling Tan menyampaikan hal tersebut, Selasa (11/12/2018), di Jakarta. Dia menyebutkan, saat ini Grab memiliki fitur layanan Grab Car, Grab Bike, Grab Food, Grab Delivery, Grab Groceries, dan Grab Pulsa.
"Sejak Juni 2018, kami telah mengukuhkan diri sebagai pemain \'super app\'. Artinya, kami akan terus berinovasi melahirkan fitur layanan-layanan yang dibutuhkan dan dipakai warga sehari-hari. Komitmen sebagai \'super app\' didukung seluruh perusahaan mitra atau instansi pemerintah yang percaya terhadap Grab," ujar Hooi.
Adapun layanan pemesanan kebutuhan perjalanan wisata, merupakan tindak lanjut kemitraan dengan Booking Holdings. Booking Holdings merupakan perusahaan pemesanan akomodasi daring dan perdagangan elektronik atau e-dagang kebutuhan bepergian.
Pada 31 Oktober 2018, Booking Holdings menyuntikkan dana 200 juta dolar AS ke Grab. Saat itu, Senior Vice President and Head of Corporate Development Booking Holdings Todd Henrich menjelaskan, kemitraan kedua perusahaan memudahkan pengguna Grab untuk memesan layanan yang berkaitan dengan wisata melalui aplikasi Grab, lalu melakukan pembayaran dengan mudah menggunakan dompet digital GrabPay.
Sementara, untuk layanan pemesanan medis, tambah Hooi, Grab akan menggandeng Ping An Good Doctor, sebuah perusahaan rintisan bidang teknologi asal China. Di negara asalnya, Ping An Good Doctor telah menjadi perusahaan rintisan bervaluasi satu miliar dollar AS atau unicorn.
Mengutip South China Morning Post, pada Agustus 2018, Chairman Ping An Good Doctor Wang Tao telah mengumumkan perluas pasar ke Asia Tenggara. Di kawasan ini, perusahaan akan menawarkan fitur asisten konsultasi medis yang digerakkan oleh teknologi kecerdasan buatan, pengiriman obat, dan pemesanan jasa kesehatan. Ekspansi dilakukan dengan cara kemitraan bersama Grab.
"Bagi kami, tahun 2018 sangat menakjubkan. Sejumlah pencapaian penting berhasil diraih, mulai dari akuisisi Uber sampai pemerintah percaya terhadap kinerja \'super app\' kami. Kami digandeng Kementerian Pariwisata untuk menjadi promotor resmi ajakan berwisata ke Indonesia," kata Hooi.
Berdasarkan data Crunchbase.com, Grab didirikan pada 2012 oleh Hooi dan Anthony Tan. Total pendanaan yang diperoleh perusahaan ini sekitar 6,6 miliar dollar AS. Ada lebih dari 50 investor yang menyuntikkan dana, antara lain Hyundai Motor Company, Microsoft, Booking Holdings, dan Kasikorn Bank.
Hooi mengungkapkan, Grab membukukan pendapatan sekitar satu miliar dollar AS pada 2018. Grab hadir di 235 kota di delapan negara kawasan Asia Tenggara. (MED)