JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah berkomitmen mendukung pelaku industri kecil menengah dalam menghadapi era revolusi industri keempat atau Industri 4.0. Komitmen serupa diberikan ke pelaku usaha yang masih menggunakan teknologi di era sebelumnya.
"Meski kita memasuki era Industri 4.0, tidak berarti teknologi yang dibawa revolusi 1, 2, dan 3 ditinggalkan. Khusus untuk konteks Indonesia semua itu dapat berjalan seiring," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Airlangga mengatakan hal tersebut saat memberi sambutan pada acara Semarak Festival IKM 2019. Dia mencontohkan, industri dengan teknologi lebih sederhana pun tetap akan mendapat dukungan.
"Bahkan industri tersebut dilindungi. Tidak boleh ada investor selain usaha kecil menengah yang bergerak di industri tenun, batik, sarung, dan industri kerajinan lainnya," kata Airlangga.
Airlangga menuturkan, pemerintah pun tetap mendorong industri yang menggunakan teknologi era Industri 2.0 seperti industri karet remah dan industri pemroses hasil pertanian lainnya.
"Demikian pula industri 3.0 dan 3.5 yang mengembangkan otomatisasi, robotik, juga didorong. Tetapi kami juga menyiapkan untuk memasuki era Industri 4.0," ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, talenta-talenta untuk mengembangkan teknologi peranti, jaringan, dan aplikasi (DNA/device, network, application) pun harus didorong sehingga industri terkait serba internet juga berkembang.
"Talenta-talenta nasional ini harus dipersiapkan karena potensi industri digital sampai tahun 2025 itu sebesar 150 miliar dollar AS. Tentu kita tidak ingin potensi sebesar ini dinikmati bukan oleh talenta-talenta nasional," kata Airlangga.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan, Semarak Festival IKM digelar untuk menumbuhkan dan mengembangkan IKM. Pada acara tersebut Kemenperin menyerahkan penghargaan bagi IKM maupun pihak yang mendukung kemajuan IKM.
"Selain itu juga menyerahkan beberapa fasilitasi terkait pengembangan produk, penguatan SDM, dan nota kesepahaman dengan beberapa pihak dalam rangka penguatan IKM," kata Gati.
Sebelumnya, secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamdani mengatakan, tantangan saat ini adalah mengoptimalkan industri, terutama industri manufaktur, agar lebih efisien. "Perkembangan teknologi, termasuk digitalisasi, bisa memaksimalkan produktivitas ekonomi," kata Hariyadi.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.