BELU, KOMPAS — Setelah konstruksi selesai, Bendungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur kini mulai digenangi atau impounding. Bandungan itu bagian dari program pembangunan 49 bendungan baru pada 2015-2019.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hari Suprayogi, dalam keterangan pers, mengatakan, proses pengisian Bendungan Rotiklot dilakukan setelah bendungan tersebut memperoleh sertifikat dari Komisi Keamanan Bendungan. Dengan kapasitas tampung yang mencapai 3,3 juta meter kubik, Bendungan Rotiklot diharapkan terisi sesuai dengan elevasi rencana pada akhir musim hujan 2018-2019.
”Bendungan ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter per detik, suplai daerah irigasi seluas 149 hektar, pengendalian banjir, dan pariwisata,” kata Hari.
Pembangunan Bendungan Rotiklot dimulai pada 28 Desember 2015. Pencanangan pembangunan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan Bendungan Rotiklot yang lokasinya berbatasan dengan Timor Leste tersebut dikerjakan oleh kerja sama operasi antara PT Nindya Karya (Persero) dan PT Universal Suryaprima dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara senilai Rp 496 miliar sebagai proyek tahun jamak.
Keberadaan tampungan air seperti Bendungan dan embung sangat penting karena musim hujan di NTT sangat pendek, yakni antara 3 bulan dan 4 bulan. Menurut Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, pengisian Bendungan Rotiklot memerlukan paling lama dua kali musim hujan.
Secara khusus tujuh bendungan dibangun di NTT. Dua di antaranya telah selesai konstruksinya, yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Rotiklot di Kabupaten Belu. Dua bendungan lain, yakni Napun Gete di Kabupaten Sika dan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan, masih dalam tahap pembangunan.
Satu bendungan dalam tahap persiapan, yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, yang direncanakan mulai dibangun pada 2019. Sementara dua bendungan baru lainnya adalah Bendungan Mbay/Lombo di Kabupaten Nagekeo dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.