CIREBON, KOMPAS - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten (BJB) akan menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR sebesar lebih dari Rp 50 miliar untuk sekitar 7.500 petani tebu mitra PT Pabrik Gula Rajawali II. Kesepakatan penyaluran KUR tersebut dibuat lewat Penandatanganan Perjanjian Penanggungan KUR Petani Tebu, antara PG Rajawali II dengan BJB, Selasa (18/12/2018).
“KUR tersebut berjangka waktu satu tahun dengan bunga tujuh persen, tanpa agunan karena pengembalian kreditnya mendapat jaminan dari PG Rajawali II," kata Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank Jabar Banten Denny Mulyadi di Cirebon. Ia menambahkan, untuk petani yang menanam tebu baru, bisa mendapat KUR maksimal Rp 25 juta per hektar, sedang KUR untuk pemeliharaan tebu, Rp 17 juta per hektar.
Direktur Utama PT PG Rajawali II Audry H Jolly Lapian menambahkan, saat ini dari empat pabrik gula, PG Rajawali menggalang kemitraan dengan petani tebu di atas lahan 15.000 hektar. Setiap dua hektar digarap satu rumah tangga petani.
"Alokasi dana Rp 50 miliar itu hanya perkiraan batas bawah. Jumlahnya mungkin bisa sampai Rp 100 miliar, tergantung hasil seleksi kami terhadap para petani tebu mitra kami," tutur Jolly.
Jolly berharap, kerjasama itu bisa mengairahkan geliat bisnis tebu di Jabar. Empat pabrik gula milik PG Rajawali II adalah PG Tersana Baru, PG Sindang Laut, PG Jati Tujuh, dan PG Subang.
PG Rajawali II tengah diuji. Tahun ini, target produksi gula di empat pabriknya hanya 52.000 ton. "Dibanding tahun lalu, lebih rendah jumlahnya. Juga lebih rendah dibanding produksi normal yang mencapai 90.000 ton," jelas Jolly.
Menurut dia, ketersediaan tebu di PG Tersana Baru, dan PG Sindang Laut sekarang, idealnya cukup dilayani satu pabrik. "Jadi ada kemungkinan kami menutup satu di antara kedua pabrik ini. Kalau masa giling tebu kurang dari 150 hari, itu artinya, tidak efisien, yang tidak efisien, kami tutup," ujar Jolly.
Menurut dia, saat ini PG Tersana Baru lebih efisien dibanding PG Sindang Laut. Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan PG Sindang Laut ditutup. PG Tersana Baru dalam satu musim giling sanggup menghasilkan 3.000 ton gula per hari. Sedangkan PG Sindang Laut hanya 1.800 ton gula per hari.
Meski demikian dia berharap, hal itu tidak terjadi. Itu sebabnya PG Rajawali II mengikat kerjasama dengan BJB. "Harapannya, petani tebu kembali antusias menanam tebu, bahkan memerluas lahan tebunya," ujarnya.