JAKARTA, KOMPAS--Kepercayaan diri investor pasar modal bangkit akibat lonjakan performa bursa Amerika Serikat. Lonjakan ini terjadi setelah sempat terpuruk sepanjang pekan lalu.
Persepsi positif ini kembali mengalirkan dana masuk ke pasar modal sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Pada perdagangan Kamis (27/12/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 62,79 poin atau 1,02 persen ke level 6.190,64. IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan pada hari perdagangan terakhir 2018 yang jatuh pada Jumat (28/12) ini.
Sejak awal tahun ini, IHSG melemah 2,6 persen. Di ASEAN, pelemahan terdalam dialami pasar modal Filipina, yakni 12,57 persen. Pelemahan IHSG merupakan yang paling kecil di antara indeks saham di negara-negara ASEAN lain.
Pada akhir 2017, perdagangan saham ditutup pada posisi 6.355,65. Posisi IHSG itu merupakan rekor tertinggi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang perdagangan Kamis, investor asing membukukan beli bersih Rp 247,50 miliar. Namun, ketidakpastian kondisi perekonomian global sepanjang 2018 membuat investor asing masih mencatat penjualan bersih Rp 51,6 triliun.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, di Jakarta, menyampaikan, investor asing yang kembali masuk ke pasar saham merupakan salah satu faktor penopang IHSG.
“Dana asing mulai masuk ke pasar modal Indonesia. Hal itu menunjukan ekspektasi positif fundamen perekonomian kita kondusif,” katanya.
Sementara, analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai, sentimen penggerak IHSG hari ini berupa lonjakan indeks bursa saham AS. Penguatan ini didorong sentimen data belanja warga AS menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 yang naik 5,1 persen secara tahunan, mencapai 850 miliar dollar AS.
Pada penutupan perdagangan 26 Desember waktu AS, Indeks Dow Jones untuk pertama kalinya melonjak hingga 1.086,25 poin. Lonjakan juga dialami indeks S&P 500 yang naik 116,60 poin, serta indeks Nasdaq yang melesat 361,44 poin.
Lonjakan indeks bursa AS, lanjut Nafan, membuat indeks bursa global lainnya tumbuh positif. Bursa saham regional Asia ikut terdampak lonjakan bursa AS. Indeks Nikkei 225 (Jepang) ditutup menguat 750,50 poin, sedangkan indeks Strait Times (Singapura) menguat 33,59 poin.
Pada perdagangan terakhir 2018 hari ini, IHSG berpotensi menguat, yang didukung kepercayaan investor pada kekuatan pasar modal setelah kembali dan stabil berada di level 6.000 sejak akhir November lalu.
Meningkat
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan, jumlah investor pasar modal pada 2018 tumbuh 44,06 persen secara tahunan. Dengan demikian, jumlah identifikasi tunggal investor (SID) hingga perdagangan kemarin mencapai 1,61 juta.
“Pertumbuhan investor tercapai berkat kegigihan manajer investasi serta agen pemasaran efek dan broker untuk menambah jumlah investor,” ujarnya. (DIM)