Statistik pencarian melalui mesin pencari dan pemesanan makanan secara daring melalui aplikasi menyajikan data menarik. Menu-menu favorit bisa dipetakan, jenis makanan bisa diproyeksikan. Inilah era data raksasa atau big data, selera bisa diindera lewat perilaku pengguna.
Go-Food, aplikasi pemesanan makanan daring, Senin (7/1/2019), merilis daftar makanan yang paling banyak dipesan selama sebulan penyelenggaraan Pesta MaMiMuMeMo hingga 5 Desember 2018. Program itu menyasar pengguna Go-Food, merchant atau pedagang yang menjadi mitra, serta pengendara ojek mitra Go-Jek. Hasilnya, paket ayam menjadi juara dengan jumlah pemesanan 10 juta kali, aneka paket nasi 3,5 juta kali, kopi 1,5 juta kali, gorengan 1,2 juta kali, mi 1 juta kali, dan martabak 700.000 kali.
Pesaingnya, GrabFood, mengumumkan, hingga 21 November 2018, ada 10 jenis makanan dan minuman yang paling banyak dipesan pelanggan. Setelah ayam geprek di urutan pertama, menu favorit selanjutnya adalah minuman sweet milk bubble tea, pisang goreng madu, nasi, dan salted egg chicken. Lalu sate, ayam dada, jamur geprek, makaroni kering pedas asin, dan ayam goreng.
Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar mengatakan, GrabFood telah hadir di 116 kabupaten/kota di Indonesia. Sampai tanggal itu, khusus ayam geprek, Grab telah mengantarkan lebih dari 13 juta pesanan. Sementara bubble tea, Grab mengirim 1,5 juta pesanan. Pelanggan menyukai menu hazelnut chocolate bubble tea.
”Pelanggan Indonesia biasanya banyak memesan bubble tea pada Jumat. Kami menduga karena Jumat adalah hari terakhir bekerja kantoran,” ujar Mediko.
Selain makanan berat, pelanggan GrabFood di Indonesia suka memesan camilan. Pisang goreng madu dan jamur geprek menjadi favoritnya. Dua santapan ringan ini biasanya dimakan sambil menikmati momen spesial, seperti terekam pada saat penyelenggaraan Piala Dunia, penutupan Asian Games 2018, dan kegiatan selama perayaan Idul Fitri 2018.
Adapun pada malam menjelang pergantian tahun 2018 ke 2019, tiga makanan terpopuler yang dipesan pelanggan Indonesia melalui GrabFood adalah ayam geprek, siomay, dan kue apam.
Menu ayam
Soal ayam sebagai pesanan terfavorit, menurut Mediko, kondisinya tidak hanya terjadi di Indonesia. Di dua negara operasional Grab lain, yakni Malaysia dan Singapura, makanan berbahan baku ayam itu juga masuk di urutan sepuluh besar terpopuler.
Di Singapura, ayam goreng buatan restoran cepat saji berada di peringkat pertama makanan paling banyak dipesan. Di Malaysia, ayam goreng juga menduduki ranking teratas meskipun Grab tidak membongkar spesifik wujud ataupun rasa ayam gorengnya.
Adapun di Indonesia, ayam goreng menjadi favorit kesatu, tetapi harus dengan sentuhan geprek. Ayam goreng buatan restoran cepat saji justru berada di peringkat kesepuluh.
”Kami menyimpulkan, makanan berbahan dasar ayam telah menjadi sumber protein masyarakat di tiga negara. Kami menerka juga, konsumen menginginkan makanan lezat, tetapi pemrosesannya cepat dan harganya terjangkau. Nah, ayam menjadi opsi utama,” kata Mediko.
Aneka hidangan ayam juga menjadi favorit di Go-Food. Sejumlah menu yang ditawarkan, seperti ayam goreng, ayam geprek, dan ayam pedas, tercatat banyak dipesan pengguna Go-Food.
Selain pengguna, Go-Food mencatat lonjakan pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergabung di layanan pesan antar makanan. Chief Commercial Expansion PT Go-Jek Indonesia Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, pada 2017 mitra Go-Food mencapai 100.000 unit usaha. Sementara pada akhir 2018, jumlahnya naik menjadi 300.000 unit usaha. ”Dari seluruh mitra (yang bergabung), 80 persen di antaranya merupakan UMKM,” ujarnya.
Dengan jangkauan pasar yang luas, omzet mitra pun bertambah dengan bergabung ke Go-Food. Jacqueline Hassan, pemilik Kopi Janji Jiwa Cabang Radio Dalam, misalnya, menyebutkan, saat membuka gerai pada Oktober 2018, dia rata-rata menjual 100 gelas kopi per hari. Saat memasuki Pesta MaMiMuMeMo, penjualannya meningkat menjadi 200 gelas per hari dan stabil hingga kini.
Go-Food pun bisa memprediksi makanan/minuman yang akan menjadi favorit berdasarkan analisis perilaku penggunanya. Tahun 2019, menu dengan tema kesehatan dan jajanan unik diprediksi menjadi tren, seperti salad dan green tea. Di samping itu, jajanan unik, seperti cheese tea, indonut (olahan mi menyerupai donat), dan sushinut (variasi sushi dengan rasa unik), juga mendominasi pencairan di aplikasi Go-Food.
Makanan
Laporan Google bertajuk ”Year in Search: Insights for Brands 2018” memang tidak menampilkan secara spesifik informasi jenis makanan yang paling banyak dicari warganet Indonesia. Meski demikian, laporan ini sayang dilewatkan.
Berdasarkan laporan itu, pencarian informasi terkait makanan 1,5 kali lebih banyak dibandingkan kategori produk perawatan pribadi serta 1,9 kali lebih banyak daripada kelompok kebutuhan ibu dan anak. Selama setahun lalu, pencarian informasi dengan kata kunci terkait makanan tumbuh tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2017.
Sepanjang 2018, pencarian dengan kata kunci ”masakan rumahan” naik 3,5 kali lipat. Pada periode bersamaan, 6.000 akun bertema makanan di YouTube mengalami penambahan jumlah penonton berlangganan 5 kali lipat. Mengenai situasi ini, Google menduga warganet Indonesia suka belajar resep masakan baru.
Warganet Indonesia juga gemar menggali informasi tentang tren makanan dan minuman. Di laporan itu menyebutkan, pencarian dengan kata kunci ”minuman kekinian” tumbuh enam kali dalam 12 bulan terakhir tahun 2018. (MEDIANA/INSAN ALFAJRI)