JAKARTA, KOMPAS - Jumlah badan usaha berijin penyelenggara pos dan masih aktif sampai sekarang mencapai 607 perusahaan. Jumlah ini menyebar mulai dari tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota.
Direktur Pos Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ikhsan Baidirus, Selasa (15/1/2019), di Jakarta, mengatakan, diantara badan usaha tersebut ada yang memiliki lebih dari satu izin layanan. Sebagai gambaran, satu badan usaha menjalankan layanan komunikasi tertulis atau surat elektronik, paket, logistik, transaksi pengiriman uang, dan keagenan pos. Masing-masing izin layanan memiliki daya jangkau, yakni nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Menurut dia, jumlah badan usaha penyelenggara pos sebanyak itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor kuat yang dia yakini adalah permintaan layanan pengantaran paket dan logistik hasil transaksi perdagangan secara elektronik atau e-dagang.
"Kami sempat berbincang dengan sejumlah pemilik badan usaha. Kata mereka, permintaan pengataran paket hasil transaksi daring berbobot 1,5 hingga 5 kilogram cukup besar. Tren permintaan menjangkit sampai ke daerah, bukan hanya di pusat," ujar dia.
Sepanjang tahun 2016 - 2018, Kemkominfo mencabut izin usaha 94 badan usaha. Kebanyakan dari mereka itu tidak menunaikan kewajiban menyetor laporan kinerja operasional setiap semester, meskipun sudah ditegur. Ada pula badan usaha yang mengembalikan izin usaha penyelenggara kepada pemerintah dengan alasan bisnis mereka tidak berkembang bagus.
"Jumlah badan usaha semakin banyak, kompetisi layanan makin ketat. Harga layanan sangat kompetitif sehingga margin tipis. Kondisi pasar penyelenggaraan pos seperti itulah yang terjadi," tutur dia.
Ikhsan menjelaskan, pemerintah tidak mengatur tarif layanan penyelenggaraan pos. Pemerintah menyerahkan kepada mekanisme pasar. Pemerintah cukup memantau kinerja setiap badan usaha berdasarkan laporan per semester.
Ketua DPP bidang Organisasi Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma yang dihubungi secara terpisah, membenarkan banyaknya badan usaha penyelenggara pos bermunculan. Dari jumlah yang terdata di Kemkominfo itu, sekitar 206 diantaranya masuk menjadi anggota Asperindo.
"Jumlah arus barang domestik dan internasional menunjukkan tren kenaikan, apalagi saat ini masuk era e-dagang. Tren permintaan konsumen terkait pengiriman barang bukan hanya sampai pada hari yang sama (same day delivery), tetapi juga hitungan jam," kata Trian.
Dia mengungkapkan, sejak Oktober 2018, Asperindo telah mengeluarkan surat edaran kepada para anggota agar menaikkan tarif layanan dan memperbaiki proses bisnis menggunakan moda transportasi selain udara.
"Kami tengah menghadapi kenaikan tarif kargo udara. Kami minta anggota menyesuaikan tarif. Ini konteksnya untuk kasus permintaan distribusi barang menggunakan transportasi udara," tambahnya.
Managing Director Paxel, perusahaan rintisan bidang teknologi sekaligus penyedia jasa pengiriman sampai pada hari yang sama, Zaldy Masita, mengklaim, sejak resmi berdiri Februari 2018 sampai sekarang, pendapatan tumbuh sekitar 30 persen per bulan. Konsumen Paxel didominasi pelaku UKM sektor industri kreatif.
"Mereka kan memerlukan material untuk menunjang produksi. Oleh karenanya, mereka membutuhkan jasa pengiriman sampai pada hari yang sama. Porsi barang terbesar yang kami layani berupa makanan beku," ujar dia.
Paxel beroperasi di Jawa dan Bali. Mekanisme kerja mengandalkan teknologi algoritma dan pemasaran digital. Kedua cara ini membantu perusahaan mudah menerapkan tarif layanan secara flat tanpa menghitung jarak.
Head of Public Relations Blibli.com Yolanda Nainggolan mengatakan, pihaknya bermitra dengan 15 perusahaan penyelenggara pos dan jasa kurir. Kemitraan ini mendukung pengiriman barang hasil transaksi secara reguler kepada konsumen secara nasional.
Di luar kemitraan tersebut, Blibli.com memiliki Blibli Express Service (BES) yang dipakai melayani kebutuhan pengiriman sampai pada hari yang sama. Dia menjelaskan BES biasanya dimanfaatkan untuk mengantar pesanan produk khusus, seperti makanan segar dan beku.
Beberapa program pemasaran untuk aplikasi, Blibli.com menawarkan promo gratis biaya pengiriman bagi konsumen yang memilih opsi pengiriman sampai pada hari yang sama. Selain kenyamanan berbelanja melalui aplikasi, promo ini bertujuan agar pelanggan merasakan kualitas layanan pengiriman. Blibli.com mempunyai sejumlah tempat penyimpanan untuk menunjang.
"Ada pula pelanggan yang meminta barang hasil transaksinya dikirim cepat dalam hitungan jam. Mereka bisa memilih opsi Go-Send dan Grab Express yang kamipun telah sediakan. Volume transaksi Jabodetabek masih menjadi penyumbang terbesar," kata Yolanda.
Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezky Yanuar menceritakan, permintaan pengiriman sampai pada hari yang sama masih terpusat di Jabodetabek. Meski demikian, menurutnya memang terjadi kenaikan permintaan.
Mengutip laporan Ken Research "Indonesia Logistics and Warehousing Market by Sector (Freight Forwarding, Warehousing, VAS), by Domestic and International Services - Outlook to 2021", laju rata-rata pertumbuhan tahunan pendapatan pasar logistik Indonesia mencapai sekitar 7,9 persen sampai tahun 2021.
Menurut laporan itu, pasar logistik Indonesia sekarang sedang masa pertumbuhan yang ditandai kehadiran berbagai pemain yang telah ataupun tidak terorganisir dari kombinasi perusahaan pengiriman nasional dan internasional, jasa kurir, dan penyedia layanan logistik lokal dengan menggunakan transportasi multimoda. Khusus jasa kurir, laporan menekankan pergerakannya oleh transportasi darat.
Perkembangan industri produk cepat habis (fast moving consumer goods/FMCG) dan e-dagang adalah dua faktor yang mempengaruhi permintaan pasar logistik. Angkutan darat memiliki peran tinggi karena banyaknya pengiriman barang melalui jaringan jalan raya, kemudian diikuti transportasi udara.