JAKARTA, KOMPAS - Grab Holdings Inc menerima penyertaan investasi seri H senilai 1,46 miliar dollar AS dari SoftBank Vision Fund. Suntikan pendanaan kali ini menambah deretan investasi seri H lainnya yang sebelumnya sudah diterima Grab Holdings Inc sejak sekitar pertengahan tahun 2018.
Dengan demikian total penyertaan investasi seri H yang berhasil dikumpulkan Grab sebesar 4,5 miliar dollar AS. Nama investor lain yang terlibat adalah Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.
Founder dan CEO Grab, Anthony Tan, Rabu (6/3/2019), di Jakarta, mengatakan, perolehan penyertaan investasi tersebut menunjukkan besarnya kepercayaan investor global ataupun regional terhadap bisnis Grab. Perusahaan semakin percaya diri untuk berinovasi.
Kehadiran korporasi dari sektor industri nondigital, misalnya, Hyundai Motor Group, memungkinkan Grab mengembangkan inovasi di luar bisnis awal. Dia menyebut kendaraan berbahan bakar listrik. Di Singapura, Grab bersama Hyundai Motor Group telah ratusan mobil listrik. Pemerintahan Singapura pun turut mendukung, seperti menghadirkan pembangunan stasiun pengisian ulang bahan bakar listrik.
"Hal serupa akan kami terapkan di pasar Indonesia. Rencananya, kami menggandeng Toyota untuk merealisasikan inovasi kendaraan listrik," ujar Anthony.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjelaskan, untuk operasional Indonesia, hasil penyertaan investasi seri H baru diterima dari SoftBank Vision Fund untuk akuisisi mitra UMKM, tenaga kerja bidang teknologi, serta pendanaan ke usaha rintisan lokal.
Grab membangun pusat riset dan penelitian di Jakarta dengan total insinyur teknik mencapai 200 orang.
Sebagai gambaran, dia menceritakan, mitra UMKM Grab Food kini menyebar di 178 kabupaten/kota.Volume pengiriman pesanan makanan tumbuh 10 kali lipat sepanjang tahun 2018. Ridzki menyebut target ada penambahan jumlah mitra wirausaha sampai dua kali lipat, termasuk pengemudi.
Dari sisi tenaga kerja bidang teknologi, dia mengemukakan, Grab telah membangun pusat riset dan penelitian di Jakarta dengan total insinyur teknik mencapai 200 orang. Harapannya, semakin banyak tenaga kerja lokal bergabung sebagai insinyur teknik Grab.
"Kami optimis mampu menjaring insinyur teknik lokal lebih banyak. Apalagi, kami sudah menandatangani kerja sama strategis dengan Sinar Mas Land, yang salah satu bentuk realisasi adalah Grab Innovation and Engineering Lab sebagai pusat penelitian dan pengembangan inovasi di GOP 9, BSD City," katanya.
Di Indonesia, Grab menguasai 60 persen pangsa pasar layanan ojek berbasis aplikasi dan 70 persen pasar angkutan umum roda empat berbasis aplikasi.
Ketika ditanya mengenai kompetisi, Ridzki mengklaim Grab tetap percaya diri menjadi pemain terdepan di industri ride-hailing di Asia Tenggara. Kehadiran Go-Jek di Vietnam, Singapura, dan Thailand, lanjut dia, belum berpengaruh atau menggerus pasar Grab.
Secara group, Grab berambisi mengantongi valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS atau decacorn. Oleh karena itu, selain masih membuka kesempatan investor global dan regional menyuntikkan dana seri H, Grab aktif berkolaborasi dengan perusahaan rintisan lainnya.
"Kami mempunyai program Grab Ventures yang fungsinya adalah membantu akselerasi dan permodalan bagi perusahaan rintisan digital lokal. Sudah ada tiga perusahaan rintisan Indonesia mengikuti program itu. Salah satunya, Sejasa.com, laman pemasaran khusus layanan jasa," ujar Ridzki.