Pasar Tradisional Terbesar di Bali Segera Diresmikan
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Jumat (22/3/2019), Presiden Joko Widodo diagendakan meresmikan Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali. Pasar tradisional terbesar di Bali ini menjadi ”anyar” setelah mengalami revitalisasi karena terbakar habis pada 29 Februari 2016.
Pemerintah Kota Denpasar bagai menyulap pasar tradisional lama menjadi pasar anyar yang modern dengan standar nasional (SNI). Anggaran pembangunannya menggunakan APBN dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan senilai Rp 75 miliar dan APBD Denpasar senilai Rp 61,8 miliar.
Harapannya, Pasar Badung juga masuk dalam destinasi wisata. Sebanyak 1.686 pedagang Pasar Badung, mulai 24 Februari 2019, kembali menempati kios-kios lama mereka. Selama pembangunan pasar, para pedagang dipindahkan ke lokasi sementara.
”Presiden pasti datang dan meresmikan Pasar Badung meski hanya 40 menit. Hingga Rabu ini, pemerintah kota belum mendapatkan penjadwalan ulang. Jadi, ya, dipastikan tetap datang. Semoga benar-benar datang, ya,” kata Kepala Humas Pemerintah Kota Denpasar Dewa Rai di Denpasar, Rabu (20/3/2019).
”Nah, sekarang, siapa pun berbelanja seharusnya lebih nyaman. Begitu pula para pedagang. Kamar mandi lebih bersih, ada tangga berjalan otomatis, ada lift, ada tangga. Fasilitas keamanan juga diperbanyak, seperti hidran dan tabung pemadam kebakaran,” ujar Dewa Rai.
Pasar Badung, lanjut Dewa Rai, benar-benar menjelma baru. Hanya saja, pasar ini tetap berupaya mempertahankan tradisi dan tradisionalnya. Bangunannya baru dan tentu saja lebih bersih serta luas. Fasilitasnya pun bertambah.
Kebakaran yang terjadi pada 29 Pebruari 2016, pukul 18.30 Wita, itu menghanguskan hampir semua kios. Kerugian diperkirakan saat itu sekitar Rp 66 miliar. Oleh karena itu, pemerintah setempat mengajukan agar gedung dibangun ulang. Pasar ini pernah direnovasi beberapa kali dan pernah juga terbakar sebelum ini, tetapi tidak besar.
Nah, sekarang, siapa pun yang berbelanja seharusnya lebih nyaman. Begitu pula para pedagang. Kamar mandi lebih bersih, ada tangga berjalan otomatis, ada lift, ada tangga. Fasilitas keamanan juga diperbanyak, seperti hidran dan tabung pemadam kebakaran.
Pasar Badung merupakan salah satu pasar rakyat terbesar di Kota Denpasar, mampu menampung 1.686 pedagang. Sebelumnya, pasar ini buka selama 24 jam. ”Sementara ini, Pasar Badung baru dibuka untuk pukul 05.00 Wita hingga 17.00 Wita. Setelah penataan selesai, Pasar Badung malam bakal dibuka lagi,” kata Dewa Rai.
Lokasi pasar terbesar di Bali ini bersebelahan dengan Pasar Kumbasari, pasar oleh-oleh yang terletak di sisi timur dan utara tukad (sungai) Badung (opposite river). Pasar Badung dan Kumbasari dihubungkan oleh jembatan. Sungai di bawah jembatan tersebut telah ditata rapi sebagai obyek hiburan keluarga dengan pemandangan sungai yang bersih. Ke depan, kawasan Pasar Badung serta kawasan di sekitarnya menjadi kawasan pariwisata.
Barang yang dijual di pasar ini tidak hanya sayur, buah, daging, dan kebutuhan upacara adat. Barang kelontong juga dijual serta pakaian. Juga ada warung makan. Bangunan baru ini memiliki empat lantai dan lantai dasar.
Pada 2014-2015, Pasar Badung masuk dalam daftar Heritage City Tour. Dalam dua tahun tersebut tercatat 16.000 wisatawan. Mengenai omzet, rata-rata per hari Rp 7,5 miliar dan per bulan berkisar Rp 225 miliar.
Setelah penataan pedagang pasar mapan, pemerintah setempat bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menerapkan E-BOP (Elektronik Biaya Operasional Pasar) untuk para pedagang pasar. Penerapan e-restribusi ini dilaksanakan untuk memaksimalkan pendapatan dari bidang pungutan sewa dan biaya operasional pasar. Tahun lalu, E-BOP dilaksanakan di tiga pasar, yakni Pasar Ketapian, Pasar Gunung Agung, dan Pasar Kumbasari.
Direktur Utama PD Pasar IB Kompyang Wiranata mengatakan, sebagai langkah awal, penerapan E-BOP dilaksanakan di tiga pasar.
”Target kami, di awal tahun 2019, semua pasar, yakni 16 pasar yang dikelola PD Pasar, sudah bisa menerapkan E-BOP dan saat ini sedang sinkronisasi data dengan BPD,” katanya.