Kementerian Perindustrian memberikan bantuan berupa peralatan kerja kepada kelompok usaha bersama dan koperasi di Cilacap untuk memperkuat industri kecil dan menengah. Diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas kerja dan produknya supaya kian berdaya saing.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS - Kementerian Perindustrian memberikan bantuan berupa mesin peralatan kerja kepada kelompok usaha bersama dan koperasi di Cilacap untuk memperkuat industri kecil dan menengah. Diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas kerja dan produknya supaya kian berdaya saing.
"Fasilitas mesin dan peralatan ini salah satu progam penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru untuk industri kecil," kata Kasubdit Program Pengembangan Industri Kecil Menengah, Pangan, Barang dari Kayu, dan Furniture Kementerian Perindustrian, Ni Nyoman Ambareny, Jumat (29/3/2019) di Kesugihan, Cilacap.
Kami memberikan bantuan mesin peralatan dalam bentuk kelompok usaha bersama atau koperasi. Kami tidak bisa memberikan kepada perorangan, sehingga mereka harus berkelompok dan mempunyai legalitas usaha
Nyoman menyampaikan, program penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru merupakan program prioritas. Sejak 2015 hingga 2019, Kementerian Perindustrian menargetkan ada 20.000 wirausaha baru. "Kami memberikan bantuan mesin peralatan dalam bentuk kelompok usaha bersama atau koperasi. Kami tidak bisa memberikan kepada perorangan, sehingga mereka harus berkelompok dan mempunyai legalitas usaha," paparnya.
Kementerian Perindustrian, lanjut Nyoman, bekerja sama dengan dinas perindustrian setempat untuk mengumpulkan usulan proposal. "Kami memberikan bantuan mesin sesuai dengan yang diperlukan dari IKM itu. Jadi yang tahu persis adalah dinas sebagai pembina langsung," ujarnya.
Selain itu, kata Nyoman, Kementerian Perindustrian juga memiliki program Santripreneur, yaitu penumbuhan wirausaha baru di pondok pesantren. Pondok pesantren dinilai menjadi tempat strategis untuk mengembangkan dan menanamkan jiwa kewirausahaan.
"Program ini untuk mengatasi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah mengharapkan setelah mereka selesai dari pondok pesantren bisa mempunyai usaha sendiri. Tidak tergantung pada jadi PNS atau kerja di kantoran," papar Nyoman. Di Indonesia terdapat 4,4 juta industri kecil menengah.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Cilacap Waris Winardi menyampaikan, sejumlah produk IKM unggulan di Cilacap antara lain gula semut dan keranjang pakaian yang terbuat dari anyaman bambu. "Produk keranjang anyaman bambu dikombinasi dengan batik sudah ekspor ke Timur Tengah," tutur Waris.
Sesuai kebutuhan
Di Cilacap, bantuan mesin dan peralatan diberikan kepada Kelompok Wanita Tani Wanita Maju Lestari berupa pengolahan jamur, Kelompok Usaha Bersama Konveksi El Shadai menerima mesin konveksi, Kelompok Usaha Bersama Sumbu Urip menerima sarana bengkel kendaraan roda dua, dan Kelompok Usaha Bersama Wiji Jaya menerima bantuan alat perbengkelan mobil.
Taslam Rahayu (39) dari KUB Sumbu Urip menyampaikan bengkelnya dikelola bersama sejumlah rekannya sejak 2014. Ada jasa service motor serta tambal ban. Per hari pemasukannya berkisar Rp 100.000. "Kami dapat kompresor, kunci perbengkelan, dan inverter atau peralatan las kecil. Harapannya bengkel kami semakin maju dan omsetnya meningkat," kata Taslam.
Kami dapat kompresor, kunci perbengkelan, dan inverter atau peralatan las kecil. Harapannya bengkel kami semakin maju dan omsetnya meningkat
Anggota Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto yang hadir dalam penyerahan meminta para penerima bantuan agar dapat memanfaatkan mesin peralatan yang diberikan serta menjaganya. "Diharapkan usaha dapat semakin maju dan bisa naik kelas," tutur Adisatrya.
Menurutnya, kompetisi perindustrian dan perdagangan saat ini adalah menciptakan keberlanjutan dan mempertahankan mutu produk. Saat pemasaran menggunakan sistem dalam jaringan, sisi produksi perlu diperkuat agar dapat memenuhi permintaan pasar.