XL Axiata Gencarkan Pemakaian Aplikasi Laut Nusantara
Oleh
Mediana
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — PT XL Axiata Tbk menyosialisasikan aplikasi Laut Nusantara kepada komunitas nelayan Desa Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019). Keberadaannya diharapkan membantu nelayan dalam pencarian ikan.
Sosialisasi tersebut menjadi bagian dari tanggung jawab korporasi perusahaan. Aplikasi Laut Nusantara dikembangkan oleh XL Axiata bekerja sama dengan Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Aplikasi Laut Nusantara diperkenalkan pertama kali Agustus 2018.
Di Desa Mandar, sosialisasi aplikasi Laut Nusantara menyasar sekitar 100 nelayan. Dengan demikian, total terdapat 1.300 nelayan menerima sosialisasi aplikasi di 11 kabupaten/kota.
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengatakan, Banyuwangi merupakan salah satu sentra perikanan utama di Jawa Timur. Melalui aplikasi Laut Nusantara, nelayan di Banyuwangi, khususnya Desa Bandar, semakin mudah mencari ikan.
Bersamaan dengan sosialisasi aplikasi, XL Axiata membekali nelayan peserta dengan ponsel pintar yang di dalamnya sudah terinstal aplikasi Laut Nusantara.
Kepala Balai Riset dan Observasi Laut KKP I Nyoman Radiarta, yang hadir pada saat bersamaan, menjelaskan, pihaknya berperan menyediakan data kelautan dan perikanan untuk aplikasi Laut Nusantara, misalnya suhu laut, kesuburan laut, dan cuaca. Informasi tersebut diambil dari citra satelit, lalu diolah dan dianalisis. Hasilnya akan dikirim ke aplikasi setiap pagi pukul 10.00.
”Aplikasi Laut Nusantara sebenarnya bisa dipakai siapa saja, tak hanya nelayan. Pasalnya, informasi hasil analisis citra satelit menawarkan titik-titik kumpul ikan di perairan nasional, perairan dekat pelabuhan, dan perairan khusus. Kalau musim ikan, tingkat akurasi informasi sampai 80 persen,” ujarnya.
Nyoman mengemukakan, pihaknya sudah mulai mengambil dan menganalisis data kelautan dari citra satelit sejak 2005. Hasilnya pada mulanya dikirim ke laman-laman dinas perikanan. Seiring dengan pesatnya perkembangan ponsel pintar, KKP berinisiatif mendistribusikannya lewat aplikasi ponsel pintar. Secara kebetulan, XL Axiata memiliki pandangan senada.
Aplikasi Laut Nusantara sebenarnya bisa dipakai siapa saja, tak hanya nelayan. Pasalnya, informasi hasil analisis citra satelit menawarkan titik-titik kumpul ikan di perairan nasional, perairan dekat pelabuhan, dan perairan khusus.
Selain itu, aplikasi Laut Nusantara juga diisi fitur kinerja bahan bakar minyak.
”Aplikasi Laut Nusantara telah diunduh lebih dari 10.000 nelayan. Sejauh ini, kami pernah menanyakan efektivitas aplikasi kepada nelayan yang sudah rutin menggunakan. Umpan baliknya positif, yakni dia lebih terbantu melaut dan mencari ikan,” tuturnya.
Sugiyanto, nelayan peserta sosialisasi dari Desa Mandar, mengatakan, dirinya tetap perlu latihan memanfaatkan aplikasi Laut Nusantara. Sebab, selama ini, saat melaut, dia hanya memakai perkiraan dan kaidah perbintangan, dia harus minta diajari keponakannya.
”Kalau rumit memanfaatkan, saya perlu bantuan ponakan yang lebih fasih ponsel pintar. Kan, baru diajari sekali. Katanya, aplikasi Laut Nusantara akan sangat membantu dalam mencari ikan,” tuturnya.
Nelayan lain dari Desa Mandar, Ahmad Sukardi, menilai, fitur unggulan aplikasi Laut Nusantara adalah analisis sumber ikan kumpul, baik di perairan nasional maupun perairan sekitar pelabuhan.