JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan jalan tol ruas Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (10/4/2019) ini. Ruas jalan tol ini merupakan lanjutan dari ruas Gempol-Pasuruan serta bagian dari jalan Tol Trans Jawa.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road, Herwidiakto, ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (9/4/2019) mengatakan, dari 45 kilometer panjang ruas Pasuruan-Probolinggo, ruas yang diresmikan pengoperasiannya adalah 31,3 kilometer atau Seksi I di Grati sampai Seksi III di Probolinggo Timur. Adapun ruas di Seksi IV, yakni antara Probolinggo Timur-Gending, masih dalam proses perubahan rencana usaha.
Pada masa awal pengoperasian, pengguna jalan tol akan digratiskan sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat. “Biasanya gratis dulu selama sekitar dua minggu,” kata Herwidiakto.
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Pasuruan-Probolinggo dilakukan pada Juni 2007, kemudian ada penandatanganan PPJT lagi pada Desember 2011. Pada Mei 2017, PT Waskita Transjawa Toll Road membeli saham PT Bukaka Mega Investama. Baru pada Desember 2017 terbit surat perintah mulai kerja untuk Tol Pasuruan-Probolinggo.
Biaya investasi untuk pembangunan tol tersebut mencapai Rp 4,8 triliun dengan masa konsesi 45 tahun. Ada empat buah simpang susun, yakni Tongas, Probolinggo Barat, Probolinggo Timur, dan Gending.
Herwidiakto berharap, jalan tol Pasuruan-Probolinggo memperlancar lalu lintas di wilayah tersebut. Selain itu, tol tersebut diharapkan memberikan dampak ikutan berupa tumbuhnya kawasan industri atau perumahan di sekitarnya. Secara lebih luas, tol tersebut akan mendukung kawasan pariwisata Bromo dan Semeru.