JAKARTA, KOMPAS — Mbiz.co.id, marketplace penyedia platform digital untuk pengadaan barang dan jasa (e-procurement), kini menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Pelaku UMKM dinilai memerlukan platform digital untuk menjalankan bisnis yang efisien dan transparan.
”Selama tiga tahun berdiri, kami telah membantu perusahaan bluechip dan multinasional untuk melakukan pengadaan barang dan jasa secara digital. Nilai transaksi yang kami layani hingga triliunan rupiah selama tiga tahun ini,” kata Rizal Paramarta, CEO Mbizmarket, saat peluncuran Mbizmarket untuk UMKM di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Platform ini dapat dimanfaatkan secara gratis oleh perusahaan-perusahaan dari berbagai skala untuk mendigitalkan proses pengadaan barang dan jasanya. Bagi perusahaan-perusahaan yang berlaku sebagai vendor penyedia barang dan jasa, Mbizmarket dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas bisnisnya.
Menurut Rizal, platformnya mempertemukan antara vendor, penyedia barang dan jasa, dengan perusahaan. Dengan membuka layanan untuk UMKM, baik vendor maupun perusahaan bisa datang dari UMKM. ”Kami juga menyediakan layanan finansial bagi pengguna jasa kami yang memerlukan kredit,” kata Rizal.
Keberadaan Mbizmarket menjadi jawaban bagi UMKM untuk masuk ke digital yang selama ini mengalami kesulitan karena masalah biaya dan sumber daya manusia. (Ikhsan Ingratubun, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia)
Menurut dia, sejak melayani perusahaan bluechip dan multinasional, Mbiz memiliki pemahaman yang mendalam tentang beragam tantangan, kebutuhan, serta ekspektasi pada penerapan e-procurement secara total di kalangan dunia usaha. ”Berdasarkan kajian kami, transparansi, akuntabilitas, serta integritas dalam kegiatan total e-procurement menjadi kunci peningkatan efisiensi, produktivitas, kompetensi, dan keberlanjutan bisnis,” ujar Rizal.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menyatakan, terdapat empat kebutuhan UMKM yang telah tersedia oleh Mbizmarket. Keempat prioritas itu adalah akses pemasaran, akses pelatihan, akses keuangan, serta keberlanjutan. ”Keberadaan Mbizmarket menjadi jawaban bagi UMKM untuk masuk ke digital yang selama ini mengalami kesulitan karena masalah biaya dan sumber daya manusia,” kata Ikhsan.
Dia menyebutkan, sejak 2017, pemerintah juga menjalankan program pengadaan barang dan jasa secara digital. Selama satu tahun penerapan e-procurement, anggaran yang bisa dihemat mencapai Rp 70 triliun.
”Saat ini, UMKM yang sudah menggunakan digital pada 2018 sebanyak 7,2 juta usaha. Target pada 2019, kami berharap ada 8 juta unit UMKM yang masuk digital,” kata Ikhsan.