Para buruh didorong untuk berani mengekspresikan ide dan inovasinya. Mereka diharapkan bisa membangun usaha baru dan memberdayakan perekonomian rakyat. Hal itu akan bermanfaat bagi kemandirian mereka setelah pensiun.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Para buruh didorong untuk berani mengekspresikan ide dan inovasinya. Mereka diharapkan bisa membangun usaha baru dan memberdayakan perekonomian rakyat. Hal itu akan bermanfaat bagi kemandirian mereka setelah pensiun.
Ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai perkumpulan mengikuti perayaan Hari Buruh di lapangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Mereka berkumpul untuk melakukan aksi donor darah dan bernyanyi bersama. Ada pula pembagian hadiah yang diundi di akhir acara.
Acara bertajuk May Day is Creative Day ini digelar oleh Pemerintah Kabupaten Karawang bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang. Sejak pukul 08.00, para buruh mulai berdatangan dengan mengenakan pakaian bertuliskan nama perkumpulan atau federasi persatuan. Sebagian dari mereka membawa bendera dan atribut lain untuk memeriahkan acara.
Menurut Kepala Disnakertrans Karawang A Suroto, peringatan Hari Buruh tidak harus diwarnai dengan berunjuk rasa di jalanan untuk menyampaikan aspirasi. Melalui kegiatan berkumpul dan bernyanyi bersama ini, diharapkan menjadi salah satu cara untuk membangun komunikasi antara buruh dan pemangku kebijakan.
Tema ”May Day is Creative Day” merupakan sebuah ajakan dari pemerintah untuk mendorong para buruh agar berani mengekspresikan ide dan inovasi. Proses bertemu dan bertukar pikiran dalam suasana yang santai dinilainya dapat menghasilkan suatu gagasan. ”Kelak mereka bisa saling bekerja sama dalam membangun usaha barunya,” ujar Suroto.
Memiliki bekal
Sebelum pensiun atau tidak bekerja lagi menjadi buruh, Suroto berharap agar mereka memiliki bekal untuk menciptakan lapangan usaha baru. Menurut dia, bekal kewirausahaan perlu diberikan supaya perekonomian kerakyatan tetap hidup sehingga terbuka peluang kerja bagi para pengangguran.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyampaikan, kemajuan pembangunan industri yang baik harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia. Sebagai bentuk apresiasi terhadap para buruh, maka hari buruh harus dirayakan dengan sukacita dan kegembiraan.
Ditemui dalam acara, Ruskandi (45), anggota Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI), mengaku lebih memilih mengikuti perayaan ini ketimbang berdemo.
Menurut dia, berunjuk rasa di jalanan tidak efektif untuk menyampaikan tuntutan. Meski demikian, ia tetap mengapresiasi teman-temannya yang berdemo ke Jakarta.