Inflasi Kota Tegal Tertinggi Sejak Lima Tahun Terakhir
Tingkat inflasi Kota Tegal pada Maret 2019 tercatat paling tinggi dibandingkan inflasi pada bulan Maret di lima tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga bawang merah, bawang putih dan cabai merah.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS - Tingkat inflasi Kota Tegal pada Maret 2019 tercatat paling tinggi dibandingkan inflasi pada bulan Maret di lima tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga bawang merah, bawang putih dan cabai merah.
Bank Indonesia Kota Tegal mencatat, tingkat inflasi Maret 2019 lebih tinggi dari rata-rata inflasi di bulan Maret dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Angka inflasi Maret 2019 adalah 0,20 persen dari bulan ke bulan. Sementara itu, rata-rata inflasi bulan Maret dalam lima tahun terakhir adalah 0,06 persen dari bulan ke bulan.
Inflasi dari tahun ke tahun pada Maret 2019 mencapai 2,19 persen. Adapun inflasi akumulasi sampai dengan Maret 2019 sebesar 0,07 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal Joni Marsius mengatakan, sumbangan inflasi inti Maret 2019 berasal dari harga sate karena komponen bahan baku pembuat sate harganya melambung) serta gula pasir. Komoditas utama penyumbang inflasi Maret 2019 adalah bawang merah, bawang putih, semangka, pisang dan mie kering.
"Inflasi di Kota Tegal selalu meningkat menjelang Ramadhan, Natal serta Tahun Baru. Dalam empat tahun terakhir ada beberapa komoditas penyumbang inflasi yang paling sering muncul pada saat Ramadhan dan Lebaran yakni, angkutan antarkota, daging ayam ras, bawang merah, tempe dan cabai merah," tutur Joni seusai rapat bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Perwakilan BI Tegal, Kamis (2/5/2019).
Berdasarkan hasil pemantauan BI, angkutan antarkota menyumbang inflasi lantaran belum adanya pengumpan angkutan dari kota ke wilayah kecamatan sentra wilayah perantau seperti Kelurahan Panggung, Kelurahan Mintaragen, Kelurahan Tegalsari, Kelurahan Muarareja dan beberapa kelurahan di Kecamatan Margadana.
Joni menambahkan, daging ayam ras turut memicu inflasi selama masa Ramadhan - Lebaran nanti, karena tingginya permintaan daging ayam ras pada periode tersebut dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Mitigasi
Menurut Joni, BI memiliki sejumlah rencana mitigasi untuk mengatasi inflasi. Untuk mengatasi inflasi akibat tarif angkutan umum misalnya, BI akan melakukan pengawasan implementasi kebijakan batas atas tarif angkutan. Tak hanya itu, BI juga akan mengusulkan penyediaan pengumpan bus dari Kota Tegal ke kecamatan tujuan.
BI juga akan memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta menindak tegas distributor daging ayam ras yang melakukan spekulasi atau menimbun barang. Sehingga, potensi inflasi akibat daging ayam ras dapat ditekan.
"Upaya yang akan dilakukan BI untuk mengatasi inflasi akibat harga cabai yakni melakukan pemantauan pasokan cabe di gudang pedagang dan menyosialisasikan serta mengimbau masyarakat untuk menanam cabe di pekarangan rumah," kata Joni.
Sementara untuk menekan adanya inflasi akibat bawang merah, BI akan melakukan operasi pasar bawang merah di wilayah yang mempunyai permintaan tinggi. Selain itu, BI juga akan bekerja sama dengan beberapa daerah seperti Kabupaten Brebes, Jawa Tengah untuk memenuhi permintaan terhadap bawang merah. Sebab, Brebes mempunyai gudang penyimpanan bawang merah.
Upaya yang akan dilakukan BI untuk mengatasi inflasi akibat harga cabai yakni melakukan pemantauan pasokan cabe di gudang pedagang dan menyosialisasikan serta mengimbau masyarakat untuk menanam cabe di pekarangan rumah
Dalam rapat tersebut hadir pula Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi. Jumadi mengatakan, untuk menekan laju inflasi pemerintah Kota Tegal akan melakukan sidak pasar dan memberikan imbauan kepada masyarakat.
"Sidak pasar dilakukan untuk mengedukasi pelaku usaha agar tidak melakukan kegiatan spekulasi atau menimbun barang dan menjualnya ketika harganya naik," kata Jumadi.
Adapun imbauan dilakukan untuk mendorong masyarakat untuk berbelanja secara bijak. Menurut Jumadi, imbauan akan dilakukan melalui radio, baliho, spanduk dan dalam beberapa kegiatan seperti pengajian.