Awal Ramadan, permintaan bahan bakar gas di sejumlah daerah meningkat. Hal tersebut membuat harga elpiji tiga kilogram mulai merangkak naik. Di Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, harga elpiji tiga kilogram mulai merangkak naik.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS - Awal Ramadan, permintaan bahan bakar gas di sejumlah daerah meningkat. Hal tersebut membuat harga elpiji tiga kilogram mulai merangkak naik. Di Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, harga elpiji tiga kilogram mulai merangkak naik.
Salah satu penjual elpiji eceran di Kelurahan Kudaile, Ratna (26) mengatakan, harga elpiji mulai naik Senin (6/5/2019). Kenaikan terjadi sebesar Rp 1.000 per kilo. "Sekarang harga elpiji tiga kilogram mulai naik. Biasanya Rp 17.000, kini naik menjadi Rp 18.000 per tabung," ucap Ratna.
Kenaikan ini menurut Ratna akan terjadi selama Ramadan. Bahkan, menjelang Lebaran, kenaikannya akan lebih tinggi. Ratna memperkirakan harga elpiji bisa menembus Rp 23.000 per tabung. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram Rp 15.000.
Sekarang harga elpiji tiga kilogram mulai naik. Biasanya Rp 17.000, kini naik menjadi Rp 18.000 per tabung
Sementara itu, di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal belum ada kenaikan harga elpiji. Namun, harganya jauh melebihi. Harga untuk satu tabung elpiji tiga kilogram di Tegal Timur sebesar Rp 20.000.
Aris (50), salah satu penjual elpiji di Tegal Timur mengatakan, harga elpiji belum naik. Kenaikan harga diprediksi Aris akan terjadi pada H-7 Lebaran.
"Kalau sekarang ini harganya masih stabil pada kisaran Rp 20.000 per tabung. Nanti kalau sudah H-7 bisa tembus Rp 25.000 per tabung," ucapnya.
Khusnul (34), salah satu konsumen elpiji tiga kilogram di Tegal Timur berharap, kenaikan harga elpiji tidak terjadi pada Ramadan dan Lebaran tahun ini. "Harga-harga mulai naik, semoga elpiji tidak ikut-ikutan naik," kata Khusnul.
Tambah pasokan
Sales Excecutive Pertamina III Tegal Sandy Rahadian mengatakan, kenaikan harga elpiji tiga kilogram tidak seharusnya terjadi dalam masa Ramadan dan Lebaran kali ini. Sebab, Pertemina telah menambah pasokan elpiji tiga kilogram ke seluruh wilayah eks-Karisidenan Pekalongan sejak 1 Mei lalu.
Sama halnya dengan tahun lalu, tahun ini Pertamina menambah pasokan elpiji tiga kilogram di awal Ramadan. Pertambahan pasokan tahun ini sebanyak 183.000 tabung per hari, sama dengan penambahan di awal Ramadan 2018.
Penambahan elpiji akan kembali dilakukan pada H-7 sampai dengan H+10 Idulfitri. Rencananya kami menambah sekitar 597.200 tabung per hari
Menurut Sandy, kenaikan permintaan terhadap gas elpiji biasanya terjadi di awal dan pertengahan Ramadan serta menjelang dan setelah Lebaran.
"Penambahan elpiji akan kembali dilakukan pada H-7 sampai dengan H+10 Idulfitri. Rencananya kami menambah sekitar 597.200 tabung per hari," ujar Sandy.
Sandy menyebutkan, setiap hari Pertamina memasok rata-rata 218.700 tabung per hari ke wilayah eks-Karisidenan Pekalongan. Ia mengimbau agar masyarakat tidak khawatir akan kekurangan pasokan elpiji.
"Saya juga menyarankan pengecer tidak menimbun elpiji. Sebab, kebutuhan elpiji di pantura bagian barat pasti terpenuhi," imbuh dia.
Pihak pertamina akan bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Satuan Tugas Pangan Polres Kota Tegal untuk mencegah terjadinya kenaikan harga elpiji yang pada masa Ramadan dan Lebaran.