PT Semen Kupang (Persero) berencana membangun pabrik ketiga. Pabrik yang ada belum mampu memproduksi sesuai kebutuhan pasaran di Nusa Tenggara Timur. Kebutuhan semen di Nusa Tenggara Timur saat ini 1,3 juta ton per tahun, sementara produksi semen Kupang baru 250.000 ton per tahun.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — PT Semen Kupang (Persero) berencana membangun pabrik ketiga. Pabrik yang ada belum mampu memproduksi sesuai kebutuhan pasaran di Nusa Tenggara Timur. Kebutuhan semen di Nusa Tenggara Timur saat ini 1,3 juta ton per tahun, sedangkan produksi semen Kupang baru 250.000 ton per tahun.
Kepala Biro Humas Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Jelamu, Jumat (10/5/2019), di Kupang, seusai mengikuti pertemuan Gubernur NTT dengan Direktur Utama PT Semen Kupang di ruang kerja gubernur, mengatakan, PT Semen Kupang berencana membangun pabrik baru. Kapasitas produksi pabrik yang akan dibangun belum ditentukan. Bahan baku cukup tersedia di Kupang dan sekitarnya.
”Semen Kupang serius ingin membangun pabrik baru ini. Mungkin pabrik ketiga. Pabrik pertama dibangun Maret 1982 dengan kapasitas sekitar 120.000 ton per tahun. Kemudian 1997 dilakukan ekspansi dengan membangun satu unit pabrik lagi dengan kapasitas produksi 300.000 ton, tetapi di dalam pengoperasian tidak mencapai angka itu,” kata Jelamu.
Pabrik pertama menggunakan tungku tegak atau shaft kiln. Pabrik kedua menggunakan teknologi sistem pembakaran tungku putar atau rotary klin, menggunakan teknologi mesin dari China dan Eropa.
Meski demikian, sejak Juni 2008 PT Semen Kupang berhenti beroperasi karena persoalan internal perusahaan. Pada September 2009, melalui upaya Kementerian BUMN dan PT Perusahaan Pengelola Aset diadakan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Sarana Agra Gemilang. Melalui KSO ini, PT Semen Kupang akhirnya beroperasi kembali sampai hari ini.
Belum mampu memenuhi
Ia mengatakan, produksi Semen Kupang saat ini 250.000 ton per tahun, masih jauh dari kebutuhan semen masyarakat NTT, yakni 1,3 juta ton per tahun. Mengisi kekurangan 1,05 ton, didatangkan semen dari luar NTT, seperti Semen Bosowa, Gresik, Indocement, dan semen Tonasa, oleh pedagang.
Penambahan pabrik baru, selain memenuhi kebutuhan akan semen di NTT, juga dikirim ke Timor-Leste dan Australia. Prioritas utama yakni memenuhi kebutuhan di NTT sehingga bisa menekan harga semen yang datang dari luar provinsi ini.
Permintaan akan semen masih tinggi di NTT, tetapi produksi terbatas. Karena itu, ada rencana untuk membangun pabrik baru.
Harga semen Kupang berkisar Rp 43.000-Rp 45.000 per zak, sementara semen dari luar NTT dijual Rp 48.000-Rp 55.000 per zak. Harga tersebut selalu berubah-ubah setiap pekan.
Dirut PT Semen Kupang Matla mengatakan, itu baru sebatas rencana. Ia bersama beberapa staf menyampaikan rencana itu ke Pemprov NTT sebagai salah satu pemegang saham. ”Permintaan akan semen masih tinggi di NTT, tetapi produksi terbatas. Karena itu, ada rencana untuk membangun pabrik baru,” katanya.
Bahan baku cukup tersedia, seperti batu kapur dan tanah liat. Bahan-bahan ini tidak perlu didatangkan dari luar, kecuali beberapa jenis bahan penunjang.
Sementara itu, anggota DPRD NTT, Ansel Tallo, mengatakan, Semen Kupang merupakan satu-satunya perusahaan terbesar di NTT. Namun, sumbangsih perusahaan ini bagi daerah ini masih jauh dari harapan.
Kehadiran PT Semen Kupang di Kota Kupang sangat strategis. Jika berkembang baik, bisa ekspansi ke Timor-Leste. Perusahaan ini harus menjaga sistem manajemen yang transparan dan akuntabel.