PT Kereta Api Daerah Operasional 8 menambah empat rangkaian kereta menuju dan dari Malang pada musim Lebaran 1440 H nanti dari total delapan rangkaian tambahan yang melayani Daop 8. Jumlah penumpang kereta pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat 4,1 persen dari tahun lalu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - PT Kereta Api Daerah Operasional 8 menambah empat rangkaian kereta menuju dan dari Malang pada musim Lebaran 1440 H nanti, sehingga menjadi delapan rangkaian tambahan yang melayani Daop 8. Jumlah penumpang kereta pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat 4,1 persen dari tahun lalu.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya Suprapto, Minggu (12/5/2019), saat dihubungi dari Malang mengatakan, 4 kereta tambahan adalah KA Gajayana Tambahan relasi Malang-Gambir, KA Matarmaja Tambahan Malang-Pasar Senen, KA Jayakarta Extra Tambahan Surabaya Gubeng-Malang, dan Jayakarta Extra Tambahan Malang-SGU. Sedangkan 4 kereta tambahan lain langsung dari Surabaya menuju kota-kota lainnya.
”Kereta ini akan melayani penumpang selama 22 hari sejak 26 Mei atau H-10 sampai 16 Juni atau H+10,” ujarnya. Delapan rangkaian kereta tambahan plus 83 kereta reguler yang ada memiliki kapasitas tempat duduk hingga 1,019 juta. Terdiri dari 916.512 tempat duduk untuk kereta reguler dan 102.754 untuk kereta tambahan.
Menurut Suprapto, hingga 11 Mei pukul 10.00, pemesanan tiket masa Lebaran untuk keberangkatan dari Daop 8 mencapai 333.910 tiket atau 62,16 persen dari total 537.300 tiket. Masih banyaknya ketersediaan tiket disebabkan wilayah Daop 8 bukan merupakan tujuan utama pemudik. Adapun untuk tiket arus balik (5-16 Juni) telah terjual di atas 60 persen.
”Rekor sementara pemesanan tiket pada H-10 sampai H+10 untuk wilayah Daop 8 terbanyak pada 9 Juni dengan okupansi 88 persen atau 21.498 tiket dari total 24.548. Sementara untuk pra-Lebaran, pemesanan tertinggi pada 1 Juni yang mencapai 17.725 tiket dari kapasitas 24.548,” ujarnya.
Menurut Suprapto pihaknya telah mengantisipasi potensi gangguan perjalanan kereta dengan strategi manajemen risiko. Daop 8 memetakan ada 17 titik rawan bencana. Bentuk antisipasi mulai dari menyiapkan peralatan, material penanganan kondisi darurat, hingga personel yang siaga 24 jam.
Semua ini ditempatkan pada empat lokasi, yakni Stasiun Babat (Lamongan), Mojokerto, Bangil (Pasuruan), dan Wlingi (Blitar). ”Kami menyiapkan juru penilik ekstra 37 orang, petugas lintasan ekstra 119 orang, dan petugas pantau daerah rawan 19 orang. Jadi, khusus pengamanan jalur rel kami siapkan 175 personel tambahan,” katanya.
Tak terpengaruh tol
Suprapto juga menyampaikan optimismenya bahwa kereta api masih menjadi pilihan warga untuk mudik dan balik meski Tol Trans-Jawa dari Jakarta sampai Surabaya telah terbangun. Begitu pula Tol Pandaan-Malang yang akan diresmikan Presiden pada Senin (13/5).
”Diharapkan pelayanan kereta tidak terpengaruh jalan tol. Karena Tol Cikarang sampai Cikampek juga masih dibayangi oleh kemacetan. Kita berharap dengan layanan yang baik bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memilih transportasi yang nyaman, aman, dan cepat,” katanya.
Rasa optimistis juga disampaikan pihak Terminal Bus Arjosari, Malang, menyikapi keberadaan tol yang Lebaran tahun ini siap dipakai. Administrasi Umum Terminal Arjosari Agus Ruskandi mengatakan, keberadaan tol membuat perjalanan darat menjadi lebih lancar. Akibatnya, moda transportasi darat kembali menjadi pilihan, termasuk bus.
Diharapkan pelayanan kereta tidak terpengaruh jalan tol. Karena Tol Cikarang sampai Cikampek juga masih dibayangi oleh kemacetan. Kita berharap dengan layanan yang baik bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memilih transportasi yang nyaman, aman, dan cepat.
Pihak Terminal Arjosari memperkirakan pada Lebaran tahun ini terjadi kenaikan penumpang hingga 10 persen dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Adapun jumlah bus yang akan beroperasi mendukung Lebaran tahun ini sesuai dengan izin trayek, yakni 177 buah bus antarkota antarprovinsi dan 390 bus antarkota dalam provinsi.