Memasuki minggu kedua puasa, lonjakan penumpang kapal laut tujuan Surabaya, Jawa Timur mulai terjadi di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebagian warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan pemudik dan harga tiket yang lebih mahal menjelang hari Lebaran.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Memasuki minggu kedua puasa, lonjakan penumpang kapal laut tujuan Surabaya, Jawa Timur mulai terjadi di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebagian warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan pemudik dan harga tiket yang lebih mahal menjelang hari Lebaran.
Lebih dari 100 calon penumpang kapal laut terlihat menunggu di terminal penumpang Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Senin (13/5/2019). Mereka yang sudah memegang tiket kapal laut itu masih menunggu keberangkatan kapal menuju Surabaya.
Agus Suprapto (42), salah seorang calon penumpang kapal, memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan pemudik menjelang hari Lebaran. ”Kalau mudik sekarang, lebih nyaman dan tidak terlalu padat. Sampai rumah juga masih sempat menjalankan ibadah puasa bersama keluarga,” tutur pekerja di perusahaan kelapa sawit yang akan pulang ke Wonosobo, Jawa Tengah itu.
Setiap tahun, saya selalu mudik di pertengahan bulan puasa. Kalau sudah mendekati Lebaran, harga tiket pasti naik
Calon penumpang lainnya, Purwanti (40) memilih mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket yang lebih mahal menjelang hari Lebaran. ”Setiap tahun, saya selalu mudik di pertengahan bulan puasa. Kalau sudah mendekati Lebaran, harga tiket pasti naik,” ujar pekerja rumah makan di Batulicin, Tanah Bumbu yang akan pulang ke Blitar, Jawa Timur itu.
Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin Anton Wahyudi mengatakan, lonjakan penumpang kapal mulai terjadi sejak minggu pertama bulan puasa. Dibandingkan hari biasa, peningkatan jumlah penumpang mencapai 300 persen.
”Jika pada hari biasa, dua kapal kami yang beroperasi reguler hanya mengangkut 100-150 penumpang, saat ini bisa mengangkut 400-500 penumpang. Ini terjadi sejak awal bulan puasa,” ungkapnya.
Seperti tahun sebelumnya, kata Anton, pihaknya menerapkan kenaikan harga tiket kapal dalam tiga tahap. Pada H-30 sampai H-20 Lebaran masih berlaku harga tiket normal, yakni Rp 280.000 per penumpang dewasa. Namun, mulai H-19 sampai H-11 harga tiket naik menjadi Rp 368.000 per orang, selanjutnya mulai H-10 sampai hari Lebaran harga tiket menjadi Rp 440.000 per orang.
”Kami memberlakukan harga tiket seperti itu untuk pemerataan penumpang kapal. Harapan kami, penumpang tidak terkonsentrasi mudik pada H-7 Lebaran,” ujarnya.
Posko mudik
Meski sudah mulai terjadi lonjakan penumpang kapal laut, menurut General Manager Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Jasri, posko mudik Lebaran di Pelabuhan Trisakti baru akan dibuka pada H-15 Lebaran. ”Tahun ini, kami memprediksikan ada peningkatan 10-15 persen penumpang kapal dari tahun lalu,” katanya.
Di Pelabuhan Trisakti, ada tujuh kapal penumpang yang beroperasi secara reguler melayani rute Banjarmasin-Surabaya. Setiap hari, ada 1-2 kapal yang berlayar dari Banjarmasin ke Surabaya. ”Saat ini tujuh kapal yang beroperasi masih bisa menampung. Jika nanti terjadi lonjakan penumpang, kami minta tambahan kapal dari operator,” tuturnya.
Saat ini tujuh kapal yang beroperasi masih bisa menampung. Jika nanti terjadi lonjakan penumpang, kami minta tambahan kapal dari operator
Anton mengatakan, pihaknya menyiapkan dua kapal untuk melayani arus mudik Lebaran tahun ini, yaitu KM Dharma Kartika IX dengan kapasitas 1.700 penumpang dan 300 kendaraan, serta KM Kirana IX berkapasitas 1.300 penumpang dan 150 kendaraan. ”Kami juga menyiapkan satu kapal cadangan, yaitu KM Kumala untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” ujarnya.