Bank Indonesia Siapkan Rp 2,3 Triliun di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara
Bank Indonesia menyediakan pecahan kecil uang tunai senilai Rp 2,3 triliun untuk kebutuhan warga Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah. Sekitar Rp 1,5 triliun disediakan khusus untuk Sulut. Terdapat 114 titik penukaran di tiga provinsi, termasuk di daerah kepulauan Sulut.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS – Bank Indonesia menyediakan pecahan kecil uang tunai senilai Rp 2,3 triliun untuk kebutuhan warga Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah. Sekitar Rp 1,5 triliun disediakan khusus untuk Sulut. Terdapat 114 titik penukaran di tiga provinsi, termasuk di daerah kepulauan Sulut.
Hal ini diumumkan seiring pembukaan lokasi penukaran uang di Gedung Lama Bank Indonesia Sulut, Manado, Senin (20/5/2019). Kepala Tim Pengelolaan Uang Kantor Bank Indonesia (BI) Sulut, Jesaja Marthin, mengatakan, persediaan uang tunai menjelang Lebaran tahun ini turun dibandingkan pada 2018, yaitu Rp 2,4 triliun.
“Tahun lalu, yang terserap oleh masyarakat hanya Rp 1,9 triliun. Ternyata kebutuhan masyarakat tidak sebesar itu, Jadi, kami sudah menyediakan stok uang tunai sesuai prediksi kebutuhan masing-masing bank,” kata Jesaja.
Mayoritas uang tunai yang disediakan terdiri dari pecahan uang Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, dan Rp 2.000. Beberapa bank juga menyediakan pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 1.000. Beberapa yang lain juga menyediakan pecahan uang logam. Total ada 27.032.494 uang kertas dan logam.
Tahun lalu, yang terserap oleh masyarakat hanya Rp 1,9 triliun. Ternyata kebutuhan masyarakat tidak sebesar itu, Jadi, kami sudah menyediakan stok uang tunai sesuai prediksi kebutuhan masing-masing bank
Jesaja mengatakan, setiap warga dapat menukarkan maksimal Rp 3,7 juta per hari. Warga hanya perlu membawa KTP sebagai syarat menukarkan uang pecahan besar atau lusuh miliknya dengan yang baru. Transaksi tidak berlangsung lama, hanya sekitar 10 menit.
Ani (39), warga Manado, menukarkan uangnya dengan pecahan Rp 20.000 dan Rp 10.000 senilai Rp 3 juta di Gedung Lama BI Sulut. Meskipun tidak akan mudik Lebaran, ia membutuhkan uang pecahan kecil untuk diberikan pada para keponakannya.
“Saya sebenarnya butuh Rp 6 juta, tetapi tiap orang dibatasi cuma Rp 3,7 juta. Jadi saya datang dengan suami. Saya tukarkan Rp 3 juta, sementara suami juga tukar Rp 3 juta,” katanya.
Distribusi pecahan uang
Sebanyak 30 bank dan bank perkreditan rakyat terlibat dalam distribusi pecahan uang ini di tiga provinsi. Kepala Divisi Sistem Pembayaran Kantor BI Sulut, Haratua Panggabean, mengatakan, di Manado ada 65 titik penukaran, sementara di luar Manado ada 43 titik. Enam titik lainnya ada di daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
Lokasi penukaran uang pun beragam, antara lain pasar, terminal, dan mal. Titik penukaran uang juga dibuka di permukiman yang ditinggali oleh warga muslim, seperti Kelurahan Ketang Baru (Singkil) dan Kelurahan Istiqlal (Wenang) atau Kampung Arab.
“Sekitar 40 persen warga Manado merayakan Idul Fitri. Namun, kami memperluas cakupan ke daerah-daerah yang banyak warganya merayakan Idul Fitri, seperti Kotamobagu, Bitung, Tomohon, Bolaang Mongondow (Bolmong), Bolmong Timur, Bolmong Selatan, Bolmong Utara, Minahasa Selatan, dan Siau (Kepulauan Sitaro),” kata Haratua.
BRI membuka 30 titik penukaran di ketiga provinsi. Adapun kas titipan di masing-masing bank daerah kepulauan 3T seperti di Tahuna (Kepulauan Sangihe), Melonguane (Kepulauan Talaud), dan Siau juga menopang kebutuhan uang tunai masyarakat.
Sekitar 40 persen warga Manado merayakan Idul Fitri. Namun, kami memperluas cakupan ke daerah-daerah yang banyak warganya merayakan Idul Fitri, seperti Kotamobagu, Bitung, Tomohon, Bolaang Mongondow (Bolmong), Bolmong Timur, Bolmong Selatan, Bolmong Utara, Minahasa Selatan, dan Siau (Kepulauan Sitaro)
Bank Sulawesi Utara Gorontalo (Sulutgo), misalnya, menyediakan sekitar Rp 20,7 miliar untuk keperluan uang tunai warga. Tersedia masing-masing 600.000 lembar uang Rp 20.000 dan Rp 10.000. Ada pula kas titipan di empat lokasi di Siau dan Melonguane.
Direktur Operasional Bank Sulutgo Welang Palilingan mengatakan, di samping kebutuhan uang tunai pecahan kecil, pihaknya juga telah mempersiapkan dana sekitar Rp 700 miliar untuk kebutuhan nasabahnya selama perayaan Lebaran. Estimasi dana yang akan digunakan adalah Rp 400 miliar.
“Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan, kami siapkan dana dua kali lipat. Kebutuhan akan sangat besar di ibu kota kabupaten dan di Manado,” katanya.