Menteri BUMN Pastikan Kebutuhan Pemudik Terpenuhi di Jalan Tol Sumatera
Dua pekan menjelang arus mudik lebaran 2019, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarmo memastikan sejumlah fasilitas di sepanjang tol Trans Sumatera siap. Pemudik juga diimbau meningkatkan kewaspadaan saat melintas di ruas Kayu Agung – Palembang.
Oleh
FAJAR RAMADHAN
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS – Dua pekan menjelang arus mudik lebaran 2019, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarmo memastikan sejumlah fasilitas di sepanjang tol Trans Sumatera siap. Pemudik juga diimbau meningkatkan kewaspadaan saat melintas di ruas Kayu Agung – Palembang.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan even Tur Perdana Tol Trans Sumatera Bakauheni – Palembang guna mengecek kesiapan fasilitas dan konstruksi tol fungsional Trans Sumatera pada Jumat (24/5/2019).
Pada kesempatan tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarmo meninjau tempat peristirahatan atau rest area di kilometer 33 dan kilometer 215. Menurutnya, meski belum sempurna, fasilitas di rest area tersebut sudah siap memenuhi kebutuhan pemudik.
Beberapa fasilitas yang sudah tersedia antara lain mobile ATM, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) modular.
"Seperti di rest area kilometer 33 dan 215 yang kita tinjau hari ini, saya lihat sudah siap semua fasilitas yang dibutuhkan oleh pemudik seperti makanan, minuman, BBM, dan lain-lain,” ujar Rini.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan, toilet untuk wanita jumlahnya akan diatur supaya lebih banyak dari laki-laki. Perbandingannya adalah satu dibanding satu setengah.
“Jadi kalau toilet laki-laki ada 10, maka toilet perempuan ada 15. Itu normal karena kita ingin memberikan fasilitas yang adil bagi perempuan dan laki-laki,” ujarnya.
Sementara itu, untuk fasilitas SPBU terutama untuk yang modular, Danang mendorong agar jumlah pasokan untuk pertamax dan pertadex seimbang. Sebab, kendaraan yang lebih banyak melintas pada mudik nanti kemungkinan adalah kendaraan golongan I.
Batasi kecepatan
Berkaitan dengan perkembangan kontruksi jalan tol, Danang menilai titik paling kritis saat ini berada di ruas Kayu Agung – Jakabaring. Meski ia memastikan jalur tersebut aman, tetapi pemudik perlu membatasi kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
“Kita menggunakan rambu dan marka sementara, agar kendaraan tetap berada di tengah,” katanya.
Menurut Danang, setidaknya masih ada sekitar 3,5 – 8 kilometer jalan yang lapis permukaannya belum diperkeras. Dengan alasan tersebut, pengoperasiannya dilakukan setengah hari. Sedangkan, setengah hari lainnya dipadatkan agar siap digunakan keesokan harinya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto juga menyampaikan perkembangan konstruksi tol ruas Kayu Agung – Palembang. Menurutnya proyek tersebut kini telah mencapai fisik 77,7 persen.
“Perlu diketahui bahwa pembebasan lahan lebih susah dibandingkan lainnya. Hampir sepanjang 30 kilometer rawa-rawa. Selain itu karena banjir, kami pernah tidak bisa bekerja tiga bulan,” ujar Herwidiakto.
Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo menjamin keamanan para pengendara yang melintasi Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung. Sejumlah rambu-rambu dan lampu penerangan jalan khususnya di daerah rawan kecelakaan sudah dipasang cukup.
Mereka telah menyiapkan 18 mobil patroli, 26 mobil derek, 10 mobil Ambulans, 6 mobil rescue dan 14 mobil PJR untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pemudik.