Ratusan orang menyerbu Pasar Murah Ramadhan di jalan raya Alun-alun Utara di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (29/5/2019).
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Ratusan orang menyerbu Pasar Murah Ramadhan di jalan raya Alun-alun Utara di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (29/5/2019). Dalam kegiatan tersebut, warga berupaya mendapatkan sebanyak mungkin bahan kebutuhan pokok bersubsidi yang tersedia, dengan mengerahkan anggota keluarga dan teman.
Lia, warga Kecamatan Temanggung, mengatakan sengaja datang ke pasar murah dengan mengajak ibu dan dua kerabatnya. Maka, dengan mengikuti aturan pembatasan pembelian beras sebanyak satu zak per orang, empat anggota keluarga tersebut akhirnya bisa membeli empat zak beras. Satu zak berisi 5 kilogram (kg) beras.
Namun, dia beralasan, beras itu tidak melulu untuk konsumsi keluarganya. ”Sebagian beras ini adalah titipan dari tetangga saya yang kebetulan tidak bisa datang ke sini (pasar murah),” ujar Lia.
Dalam acara pasar murah tersebut, ada enam bahan pangan yang ditawarkan dan mendapatkan subsidi Rp 2.000 per kg atau per kemasan. Keenam jenis bahan pangan tersebut adalah beras, telur, tepung terigu, gula pasir, minyak goreng, dan sirop. Pasar murah dibuka pukul 08.00.
Pembelian per jenis barang sengaja dibatasi. Saat awal pasar murah dibuka, pembeli dibatasi hanya boleh membeli dua kemasan atau 2 kg per jenis barang. Namun, karena ramainya warga yang datang, mulai pukul 09.00, jumlah maksimal pembelian untuk beras, telur, dan sirop dikurangi menjadi satu kemasan atau 1 kg saja.
Sebagian beras ini adalah titipan dari tetangga saya, yang kebetulan tidak bisa datang ke sini (pasar murah).
Hal serupa dilakukan Sari, warga Kecamatan Temanggung. Dia datang ke pasar murah bersama ibu dan kakaknya. Bersama-sama mengantre beras, mereka akhirnya bisa mendapatkan tiga zak beras.
Kendati demikian, Sari mengatakan, dirinya tidak berupaya menumpuk barang. Mereka datang bertiga untuk memenuhi kebutuhan di rumah masing-masing karena ketiganya sudah tinggal terpisah.
”Tiga zak beras ini untuk memenuhi kebutuhan di tiga rumah yang berbeda,” ujarnya. Sari dan ibunya tinggal di Kecamatan Temanggung, sedangkan kakaknya tinggal di Kecamatan Tlogomulyo.
Ajak teman
Purwanti, warga Kecamatan Kandangan, mengatakan, dirinya datang bersama seorang rekannya. Semula, keduanya semangat akan membeli banyak barang dan berencana untuk membagi barang belanjaan yang didapatkan. Namun, belakangan, mereka hanya membeli telur dan terigu.
”Antrean pembeli di loket beras sudah terlalu panjang. Kami malas untuk mengantre lagi,” ucapnya.
Purwanti mengatakan, di rumah, dirinya sebenarnya masih memiliki stok telur dan terigu lebih dari cukup. Ibu rumah tangga di desanya, menurut dia, tidak akan kekurangan bahan pokok karena di PKK sudah ada tabungan sembilan bahan pokok (sembako) yang bisa diambil setiap menjelang Lebaran.
Kendati demikian, pasar murah, menurut Purwanti, adalah ajang yang tidak boleh dilewatkan. ”Setiap kali ada informasi promo atau tawaran produk dengan harga murah, saya dan para ibu, teman-teman saya, pasti tertarik,” ujarnya.
Minat kalangan ibu rumah tangga tersebut terlihat dalam antrean panjang dari dua loket pembelian bahan pokok yang dibuka di sekitar alun-alun. Antrean terpanjang terdapat pada antrean beras. Lima ton beras yang disediakan sejak pukul 08.00 pun langsung habis terjual dalam jangka waktu sekitar 1,5 jam saja.
Setiap kali ada informasi promo atau tawaran produk dengan harga murah, saya dan para ibu, teman-teman saya, pasti tertarik.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung Ronny Nurhastuti mengatakan, Pasar Murah Ramadhan digelar sejak 13 Mei di 20 kecamatan. Pasar Murah Ramadhan di alun-alun adalah pasar murah yang digelar terakhir.
Selama 16 hari penyelenggaraan pasar murah, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah mendistribusikan 34.682 ton beras, 8.349 liter minyak, 15.955 ton gula, 841 botol sirop, 3.782 tepung terigu, dan 2.678 kg telur.
Dengan subsidi Rp 2.000 per kg atau per kemasan, beras ditawarkan dengan harga Rp 8.000 per kg dan gula pasir Rp 9.000 per kg. Adapun tepung terigu dijual dengan harga Rp 7.200 per kg, minyak goreng dengan harga Rp 9.000 per liter/kemasan, sedangkan telur dijual dengan harga Rp 18.000 per kg.
Pasar Murah Ramadhan terbuka untuk umum dan tidak khusus melayani warga dari kalangan tidak mampu. Pasar murah ini, menurut Ronny, hanya bersifat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Namun, kalau bahan kebutuhan itu kehabisan, masyarakat tidak akan kesulitan karena tidak ada kelangkaan atau kenaikan harga barang di pasar.