Pemerintah memproyeksikan laju kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi selama bulan Ramadhan terkendali di angka 0,5-0,6 persen. Namun, inflasi pangan masih menjadi sorotan.
Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memperkirakan laju kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi selama Ramadhan 2019 terkendali di angka 0,5 persen-0,6 persen secara bulanan. Namun, inflasi pangan masih menjadi sorotan.
”Inflasi pada periode ini (Ramadhan 2019) diperkirakan berada pada kisaran 0,5 persen-0,6 persen,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di acara halalbihalal di rumah dinasnya, di Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Meski demikian, berdasarkan laporan yang masuk, Darmin menyebutkan, harga cabai, bawang merah, dan bawang putih masih tinggi hingga akhir Mei 2019 atau di atas target harga yang dibuat oleh pemerintah.
Untuk ketiga bahan bumbu pangan tersebut, pemerintah menargetkan harga paling tinggi di tingkat konsumen sebesar Rp 35.000 per kilogram (kg).
Sementara berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga ketiga bahan pangan itu pada Mei sebesar Rp 40.350 per kg untuk bawang merah, Rp 54.100 per kg bawang putih, dan Rp 36.600 per kg cabai merah. Sementara per Selasa (4/6/2019), harga bawang merah berkisar Rp 38.450 per kg, bawang putih Rp 42.300 per kg, dan cabai merah Rp 62.900 per kg.
Namun, Darmin optimistis kenaikan harga pangan tersebut tidak berdampak signifikan pada target inflasi pemerintah, sebesar 3,5 persen sepanjang 2019.
”Cabai dan bawang bersifat musiman. Nantinya, kenaikan harga saat ini terkompensasi dengan penurunan harga saat panen,” katanya.
Tren penurunan
Selama Ramadhan tahun 2017 dan 2018 yang juga jatuh pada bulan Mei-Juni, Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi bulanan pada periode-periode tersebut sebesar 0,39 persen (Mei 2017), 0,69 persen (Juni 2017), 0,21 persen (Mei 2018), dan 0,59 persen (Juni 2018).
Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rusli Abdullah, jika data 2017 dan 2018 itu dibandingkan dengan perkiraan inflasi Mei-Juni 2019, ada tren penurunan laju inflasi atau kenaikan harga bulanan pada periode Ramadhan kali ini.
”Artinya, pemerintah dapat mengamankan pasokan dan mengakomodasi kenaikan permintaan selama Ramadhan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.
Tak hanya itu, jika memang kelak realisasinya berada dalam rentang angka tersebut, dia memprediksi, pemerintah akan mampu mengendalikan laju kenaikan harga sepanjang 2019 di angka 3,5 persen.
Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, juga menilai pemerintah mampu mengendalikan laju kenaikan harga pangan saat Ramadhan 2019. Penguatan koordinasi pengendalian harga oleh Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah menjadi kunci.