Penumpang Pesawat Lewat Bandara Internasional Lombok Cenderung Turun
Aktivitas pergerakan pesawat dan penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat, pada arus mudik Lebaran 2019 cenderung menurun signifikan dibanding arus mudik Lebaran tahun 2018. Penurunan itu diduga kuat karena adanya kenaikan harga tiket pesawat.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS - Aktivitas pergerakan pesawat dan penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat, pada arus mudik Lebaran 2019 cenderung menurun signifikan dibanding arus mudik Lebaran tahun 2018. Penurunan itu diduga kuat karena adanya kenaikan harga tiket pesawat.
Menurut Communication and Legal Section Head, BIL, I Nyoman Siang, Jumat (7/6/2019), berdasarkan data Posko Terpadu Monitoring Lebaran hingga H-2 Lebaran, penumpang domestik sebanyak 2.766 atau turun 40 persen dari 5.658 penumpang Lebaran 2018. Kemudian pergerakan pesawat domestik dalam periode sama turun dari 42 menjadi 25.
Begitu pun penumpang internasional dua hari menjelang Lebaran yang tahun 2018 berjumlah 438 orang, turun menjadi 249 orang. Sedang kedatangan penerbangan internasional tetap, sebanyak tiga flight.
Penurunan juga pada keberangkatan, dari 3.673 penumpang menjadi 2.565 penumpang, kemudian pergerakan pesawat turun dari 42 menjadi 25. Kondisi ini kemungkinan disebabkan kenaikan tarif tiket pesawat yang membuat masyarakat beralih ke moda transportasi kapal laut.
Memilih penyeberangan
Humas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Denny Nurdiana mengatakan hal senada. Pemudik rute pulang-pergi Lombok, ke Pulau Jawa dan Sumatera umumya memilih menumpang kapal feri penyeberangan, karena ongkosnya lebih murah, menyusul mahalnya harga tiket pesawat terbang dan kebijakan bagasi berbayar.
H-2 dan H-3 Lebaran 2018, ada 2.000 sepeda motor-3.000 sepeda motor menyeberang dari Padangbai ke Lembar, padahal hari-hari biasa sekitar 500 - 600 motor menyeberang dari Padangbai
Tingginya pengguna transportasi laut itu sudah terindikasi H-7 Lebaran, yang hendak menumpang KM Legundi rute Pelabuhan Lembar, Lombok Barat-Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, yang tahun sebelumnya mudik menggunakan pesawat terbang. Penumpang umumnya membawa kendaraan keluarga menuju Jakarta, Yogyakarta dan Lampung.
Bagi kendaraan keluarga ditunda keberangkatannya, mengingat terbatasnya kapasitas penumpang KM Legundi berkapasitas 1.200 kursi. Sedangkan beberapa hari Lebaran penumpang mencapai 2.000 lebih, sehingga sekitar 500 penumpang yang harus menunda keberangkatannya. Untuk menjawab animo penumpang itu, KM Legundi mengisi pelayaran hari Minggu, dari jadwal rutinnya Senin, Rabu dan Jumat rute Lembar-Tanjung Perak.
Penyeberangan rute Pelabuhan Lembar-Padangbai, Bali, dari pantauan triwulan ke tiga tahun 2019, penumpang feri rute Padangbai-Lombok diprediksikan naik sekitar lima persen dibanding Lebaran tahun lalu.
“H-2 dan H-3 Lebaran 2018, ada 2.000 sepeda motor-3.000 sepeda motor menyeberang dari Padangbai ke Lembar, padahal hari-hari biasa sekitar 500 - 600 motor menyeberang dari Padangbai," ujarnya.
Penumpang kapal feri rute Padangbai-Lembar, Azis, mengaku, di rute itu penumpang yang mudik dari Denpasar, Bali, relatif ramai. “Penumpang dominan para pengendara sepeda motor. Banyak penumpang yang tidak kebagian kursi, lalu duduk di lantai ruang penumpang.