JAKARTA, KOMPAS - Minat masyarakat untuk memiliki asuransi kendaraan cenderung meningkat. Hal ini dipicu oleh inovasi layanan produk asuransi dengan memanfaatkan digitalisasi.
Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra, Gunawan Salim, saat ditemui di acara media gathering Astra Financial untuk menyambut Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Jakarta mengatakan, kesadaran masyarakat dari berbagai wilayah untuk memiliki asuransi kendaraan sudah mulai meningkat.
"Dulu orang mungkin bilang nggak butuh karena asuransi dinilai hanya buang-buang duit. Tetapi, dengan padatnya jalanan oleh kendaraan saat ini, banyak orang yang jadi butuh asuransi. Menariknya, kesadaran itu nggak hanya di kota besar, tapi juga kota kecil," tuturnya pada Senin (15/7/2019).
Gunawan mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi kendaraan juga meningkat dengan adanya digitalisasi produk finansial tersebut. Melalui produk Garda Mobile Otocare milik Asuransi Astra misalnya, pemilik dapat membuat laporan klaim dan mengecek perbaikan kendaraan dengan cepat dan murah.
Penyedia produk asuransi kendaraan lain, seperti PT Asuransi Adira Dinamika atau Adira Insurance, menyadari bahwa peningkatan kualitas layanan digital merupakan kunci untuk bertahan di era disrupsi teknologi.
Oleh karenanya, Adira Insurance baru-baru ini mengembangkan fitur digital Track Claim, dalam aplikasi Autocilin Mobile Claim (Kompas, 8/7/2019). Fitur itu membuat pelanggan dapat memantau sendiri status pengerjaan kendaraan melalui aplikasi dengan waktu yang sebenarnya.
"ini menjadi salah satu terobosan pihaknya untuk unggul dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Hal itu juga ditujukan dalam menciptakan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” kata Chief Operation and IT Officer Adira Insurance Donni Gandamana.
Sepanjang 2019, laporan klaim yang masuk menggunakan aplikasi AMC sudah lebih dari 4.000 laporan per bulan. Jumlah itu mencapai lebih dari 95 persen total klaim asuransi kendaraan bermotor, khususnya roda empat.
Industri otomotif
Gunawan mengatakan, pertumbuhan kepemilikan asuransi masih cukup bagus di tengah kinerja industri otomotif yang tengah lesu pada semester pertama 2019.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada Januari - Mei 2019, yang dihimpun Astra menunjukkan, total penjualan mobil dari pabrik ke diler mencapai 422.038 unit. Jumlah tersebut turun 14,7 persen dari 494.931 unit pada periode yang sama tahun lalu.
"Harapan saya penjualan otomotif naik, jadi pembelian asuransi juga naik," ujar Gunawan.
Dengan kondisi industri otomotif yang tidak terlalu baik, pada tahun ini, Asuransi Astra menurunkan porsi pendapatan premi asuransi dari kendaraan bermotor dari 60 persen, menjadi hanya 50 persen. Sebagian lainnya, diisi dengan asuransi komersil yang bersifat umum, seperti untuk pengangkutan, kantor, dan lainnya (30-35 persen). Sisanya, didiversifikasi dalam bentuk asuransi kesehatan (20 persen).
Adapun target pendapatan premi asuransi kendaraan tahun ini melalui penjualan tunai hingga Rp 240 miliar. Target itu lebih tinggi dari nilai penjualan di 2018 yang hanya Rp 220 miliar. Selain melalui penjualan tunai, asuransi kendaraan juga dijual dengan paket pembiayaan kredit kendaraan.