Para pedagang di beberapa pasar di Kota Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya kenaikan harga cabai sepekan terakhir. Saat ini Pemerintah Kota Tegal sedang menyelidiki pemicu kenaikan harga cabai.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Para pedagang di beberapa pasar di Kota Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya kenaikan harga cabai sepekan terakhir. Saat ini Pemerintah Kota Tegal sedang menyelidiki pemicu kenaikan harga cabai.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Tegal Wineksi Dwi Prabandari mengatakan, saat ini pemerintah kota sedang mencari penyebab kenaikan harga cabai. Berdasarkan dugaan sementara, kenaikan harga dipicu oleh berkurangnya pasokan ke pasaran.
”Sementara ini yang kami lakukan baru sebatas memantau fluktuasi harga sambil menyelidiki penyebab kenaikan harga. Hasil sementara dari penyelidikan petugas di lapangan, kenaikan harga dipicu karena stok terbatas,” ucap Wineksi, Selasa (16/7/2019) di Kota Tegal.
Wineksi mengatakan, pihaknya tengah menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jateng terkait langkah yang akan dilakukan selanjutnya. Pemerintah Kota Tegal tidak bisa mengecek silang hingga ke bagian hulu, yakni petani, karena selama ini Kota Tegal mengandalkan daerah lain untuk mendapatkan suplai cabai.
Sementara ini yang kami lakukan baru sebatas memantau fluktuasi harga sambil menyelidiki penyebab kenaikan harga. Hasil sementara dari penyelidikan petugas di lapangan, kenaikan harga dipicu karena stok terbatas.
Sementara itu, beberapa pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal mengeluhkan melonjaknya harga cabai sejak sepekan belakangan. Harga cabai rawit di beberapa pasar di Kota Tegal berkisar Rp 30.000-Rp 40.000 per kilogram. Sejak sepekan terakhir harganya melonjak hingga Rp 70.000 per kilogram.
Suryati (50), pedagang cabai di Pasar Pagi Kota Tegal, mengatakan, tak hanya cabai rawit, harga cabai jenis lain juga naik, seperti cabai merah besar dan cabai keriting serta cabai hijau besar. Menurut Suryati, harga cabai rawit hijau yang normalnya Rp 35.000 per kilogram kini menjadi Rp 60.000 per kilogram.
”Cabai jenis lain naik Rp 5.000- Rp 10.000 per kilogram dari harga biasanya. Cabai merah besar naik dari Rp 45.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram, cabai hijau besar naik dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 25.000 per kilogram, serta cabai rawit putih naik dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram,” kata Suryati.
Beralih
Harga cabai yang terus melambung membuat sebagian pembeli beralih menggunakan jenis cabai lain. Hal itu membuat volume penjualan cabai menurun.
Arifia (42), penjual cabai di Pasar Pagi, menuturkan, biasanya dirinya bisa menjual cabai dari semua jenis hingga satu kuintal dalam sehari. Kini, dirinya hanya mampu menjual sekitar 70 kilogram dalam sehari. Sebab, sejak harga cabai naik, banyak pembeli yang beralih membeli cabai kering.
”Kebanyakan pelanggan besar, seperti penjual makanan dan restoran, memilih membeli cabai kering yang lebih murah. Cabai rawit merah kering harganya Rp 50.000 per kilogram, jauh lebih murah dari harga cabai rawit merah segar, yakni Rp 70.000 per kilogram,” ujar Arifia.
Sementara itu, penjual makanan Yuni (50) memilih beralih menggunakan cabai hijau besar karena harganya relatif murah. Cara itu ditempuh agar pembeli di warungnya tetap bisa menikmati sambal dan dirinya tidak perlu menaikkan harga makanan di warungnya untuk menghindari kerugian.
”Tidak cukup uang saya untuk membeli cabai merah sebanyak biasanya. Akhirnya untuk sambal saya pakai cabai hijau yang harganya lebih murah,” kata Yuni.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata cabai rawit merah di Kota Tegal pada lima hari terakhir lebih tinggi daripada harga rata-rata nasional. Pada Selasa, harga cabai rawit merah di Kota Tegal rata-rata Rp 67.000 per kilogram. Harga itu lebih tinggi daripada rata-rata harga cabai nasional, Rp 63.050 per kilogram.