BBM Satu Harga Hadir di Pulau Paling Selatan Indonesia
Kebijakan BBM satu harga mulai bisa dinikmati masyarakat di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Hal itu menyusul peresmian SPBBU Kompak sebagai titik ke-128 dari 154 titik program BBM Satu Harga yang dioperasikan Pertamina, Jumat (19/7/2019).
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan bahan bakar minyak satu harga mulai bisa dinikmati masyarakat di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Hal itu menyusul peresmian SPBBU Kompak sebagai titik ke-128 dari 154 titik program BBM Satu Harga yang dioperasikan PT Pertamina (Persero) pada Jumat (19/7/2019).
Peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Kompak di Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru, Rote Ndao, itu dihadiri mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Saleh, putra kelahiran Pulau Rote, berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan kementerian terkait, terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
”Tentu ini sangat membantu masyarakat terselatan Indonesia yang masih tertinggal dan kerap kesulitan mendapatkan BBM (bahan bakar minyak) dengan harga normal. Saya berharap, Pertamina dapat menjaga agar stok dan distribusi BBM tertata dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Saleh, arus barang dan logistik ke Rote kerap terganggu karena kondisi geografis. Akses menuju dan keluar Pulau Rote melalui kapal laut pada musim barat atau musim gelombang tinggi menjadi sulit, bahkan terhenti.
”Akibatnya, arus barang terganggu dan harga BBM pun menjadi mahal karena langka atau minim pasokan,” ujarnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengemukakan, kehadiran program BBM Satu Harga di Pulau Rote diharapkan dapat menggerakkan ekonomi daerah. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih produktif.
”Ke depan, hal itu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Fajriyah menambahkan, melalui program BBM Satu Harga di Pulau Rote, harga BBM yang sebelumnya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per liter menjadi sama dengan harga di wilayah lain, yaitu Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar.
Melalui program BBM Satu Harga di Pulau Rote, harga BBM yang sebelumnya berkisar Rp 10.000-Rp 12.000 per liter menjadi sama dengan harga di wilayah lain, yaitu Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar.
Berlanjut sampai 2024
Sampai akhir 2019, pemerintah menargetkan pengoperasian 170 penyalur BBM satu harga di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, program BBM Satu Harga akan dilanjutkan sampai 2024.
Pemerintah daerah dipersilakan mengajukan usulan pendirian lembaga penyalur BBM satu harga. Pemilihan wilayah harus sesuai kriteria bahwa daerah itu merupakan daerah 3T.
”Program ini akan diperluas hingga mencapai 500 titik sampai 2024. Jadi, akan perlu tambahan sebanyak 330 titik baru di seluruh Indonesia. Dukungan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program BBM Satu Harga,” ujar Jonan (Kompas, 13/5/2019).