JAKARTA, KOMPAS -- Indonesia akan mengikuti pameran perdagangan bertajuk Expo 2020 Dubai yang merupakan rangkaian World Expo dan dihelat lima tahun sekali. Keikutsertaan ini membutuhkan biaya sebesar Rp 400 miliar.
Expo 2020 Dubai yang merupakan World Expo ke-34 akan berlangsung pada 20 Oktober 2020 - 10 April 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab. "Pameran perdagangan ini tidak bersifat ritel tetapi lebih menitikberatkan pada branding atau pencitraan Indonesia di panggung global," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Dalam pameran ini, pemerintah dan swasta akan membangun paviliun Indonesia seluas 1.850 meter persegi. Adapun luas keseluruhan Expo 2020 Dubai mencapai 438 hektar. Lokasi pameran berdekatan dengan Bandar Udara (Bandara) Internasional Dubai, Bandara Al Maktoum, Bandara Internasional Abu Dhabi, dan Pelabuhan Jebel Ali.
Peserta pameran internasional ini mencapai 190 negara. Kementerian Perdagangan memperkirakan, potensi pengunjung Expo 2020 Dubai mencapai 25 juta secara keseluruhan.
Arlinda mengatakan, pemerintah menargetkan 2,5 juta pengunjung mendatangi paviliun Indonesia. "Harapannya, selama pameran terdapat transaksi dengan total mencapai 2-3 kali lipat dana yang dibutuhkan," ujarnya.
Dari kebutuhan dana Rp 400 miliar, sebanyak 25 persen sudah dipenuhi oleh swasta. Arlinda menyatakan, pemerintah akan menyiapkan anggarannya namun masih mengharapkan pendanaan yang berasal dari dunia usaha.
Penyelenggara kegiatan dan konseptor Paviliun Indonesia ialah PT Samudra Dyan Praga. Presiden Direktur PT Samudra Dyan Praga Teuku Harimansyah Zagloel mengatakan, dana Rp 400 miliar tersebut akan digunakan untuk konstruksi dan interior Paviliun Indonesia, materi peraga, multimedia, serta operasional selama pameran berlangsung.
Rencananya, Indonesia juga akan menyediakan wahana pasar malam pada paviliunnya yang menjajakan aneka kuliner khas nusantara dan cinderamata. Menurut Harimansyah, keberadaan pasar malam ini akan menunjukkan sisi tradisional Indonesia.
Paviliun Indonesia juga akan menghadirkan teater yang menyajikan enam film berdurasi 12 menit. Film pendek ini nantinya menceritakan berbagai sisi Indonesia kepada pengunjung. Selain itu, teater ini juga dapat menjadi sarana bersantai bagi pengunjung.
Menurut Harimansyah, Expo 2020 Dubai merupakan salah satu strategi Indonesia untuk unjuk gigi dan mengambil pasar internasional, baik dari sisi perdagangan, investasi, maupun pariwisata. Dia memperkirakan, 2 persen di antara seluruh pengunjung pameran merupakan investor. Agar mampu menggaet investor, paviliun Indonesia mesti menarik.
Selama pameran berlangsung, Kementerian Perdagangan akan mengadakan forum bisnis yang berpeluang membuka jaringan pelaku usaha nasional ke pasar internasional. Selain forum bisnis, pemerintah juga memfasilitasi