Peran swasta dalam pembangunan prasarana transportasi umum ditingkatkan. Pembangunan ini bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan swasta.
Oleh
M CLARA WRESTI/EMILIUS CAESAR ALEXEY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peran swasta dalam pembangunan prasarana transportasi umum ditingkatkan. Pembangunan ini bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan swasta.
”Kita masih membutuhkan dana yang besar sekali untuk pembangunan prasarana. Dengan peran aktif swasta, prasarana transportasi lebih cepat terbangun dengan tingkat pelayanan yang lebih baik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meresmikan Stasiun Kereta Api Metland Telaga Murni di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019).
Stasiun Metland Telaga Murni adalah contoh pertama kerja sama pemerintah dan swasta dalam membangun prasarana transportasi kereta api. Dalam kerja sama ini, pengembang Metland di Cibitung, PT Fajar Putera Dinasti, membangun stasiun kereta api. Selanjutnya, stasiun ini dihibahkan kepada Kementerian Perhubungan. Seluruh aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 51,58 miliar menjadi milik pemerintah.
”Pembangunan stasiun yang dibutuhkan warga Cibitung dan sekitarnya ini merupakan kerja sama antara Kemenhub, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Metland. Saya ingin pola kerja sama ini diduplikasi di tempat-tempat lain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Budi Karya.
Kerja sama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan PT Fajar Putera Dinasti dibentuk pada 2014. Adapun proses pembangunan dimulai pada 2015 yang tuntas pada 2018.
Stasiun Telaga Murni berlokasi di antara lintas Jakarta-Cikampek, yakni antara Stasiun Cibitung dan Stasiun Cikarang. Stasiun dengan luas area 2.051 meter persegi (m²) dan luas bangunan 2.630 m² ini memiliki fasilitas peron 260 meter untuk melayani 12 rangkaian kereta.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menyebutkan, uji coba pengoperasian stasiun sudah dilakukan sejak 18 Mei 2019. ”Stasiun Telaga Murni dinyatakan laik operasi oleh Kementerian Perhubungan,” kata Zulfikri.
Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Thomas Angfendy menambahkan, stasiun ini merupakan tambahan fasilitas umum bagi perumahan Metland. ”Dengan demikian, perumahan kami jadi menarik di mata konsumen,” kata Thomas.
Direktur Metland Nitik Hening menuturkan, selain membangun stasiun, Metland juga akan membangun terminal bus di dekat Stasiun Metland Telaga Murni. Metland menyediakan lahan 3.000 meter persegi untuk pembangunan terminal.
Anhar Sudradjad, Wakil Presiden Direktur Metland, berharap pembangunan rel kereta jalur dwiganda dapat segera dituntaskan sampai Cikarang sehingga frekuensi perjalanan kereta menjadi lebih sering.